14 - Ancaman

49.1K 5K 1.3K
                                    

vote duluuu, dan komen tiap paragraf 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote duluuu, dan komen tiap paragraf 💋

❤︎❤︎❤︎

Athena mandi lebih awal karena merasa gerah. Gadis itu mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer di meja rias.

Tak sadar Athena bersenandung, bibirnya tersungging begitu lebar. Kulit wajah Athena tampak fresh saat ia berkaca. Kantung mata kelelahan juga tak muncul karena Athena tidur tepat waktu, Ia bahkan tak melewatkan skin care rutin.

Dua hari ini Athena merasa bahagia. Tiba-tiba Han Jean bolos sekolah, dia juga tidak menghubungi Athena yang tandanya dia tidak mau diganggu. Sebenarnya Athena menyimpulkannya sendiri. Ia tak tahu Han Jean benar tidak mau diganggu atau tidak, anggap saja begitu.

Athena terlampau senang. Bahkan kemarin ia ke toko buku bersama Fera teman sebangkunya tanpa izin kepada Han Jean. Athena menggunakan kesempatan emas itu untuk jalan-jalan bersama temannya.

Karena bahagia, tubuh Athena jadi ringan. Tak hanya itu saja, kemarin usai membeli buku dan jalan-jalan ke mall, pulangnya Athena dan Fera mampir ke tempat karaoke. Ia juga mematikan ponselnya, agar bisa menjadi alasan takut-takut Han Jean menghubungi dan tidak Athena angkat.

Selama dua hari, keberuntungan demi keberuntungan menghampiri Athena. Karena setelah pulang bersenang-senang bersama Fera, Han Jean sama sekali tidak menghubunginya, bahkan kala memeriksa riwayat pun, tidak ada nama Han Jean tertera.

Dunia menjadi indah dalam sekejap. Athena bak burung merpati yang bebas terbang tinggi setelah bertahun-tahun dikurung dalam sangkar. Entah sampai kapan kebebasan ini berlangsung, Athena harap selamanya meski mustahil.

Usai mengeringkan rambut, Athena kembali menatap wajahnya sendiri. "Pakai masker apa, ya? Clay mask atau peel off?" Telunjuk Athena berada di dagu, menggambarkan bahwa dirinya sedang fokus berpikir. "Peel off aja deh!" putusnya bersemangat.

Baru Athena membuka kemasan masker, ia dikejutkan dengan suara dering ponselnya. Senyum Athena mendadak luntur setelah mendapati nama Han Jean tertera di layar ponsel. Bahunya merosot, serta kebahagiaan yang ia rasakan sirna mendadak.

Sedetik setelah Athena menggeser tombol hijau, dan baru bibirnya terbuka untuk menyapa sang tunangan, dia sudah dihajar dengan satu kalimat sarkas, "Are you well my fiance? Kayaknya lagi bahagia nggak ada yang usik?"

Athena menggigit bibir hawahnya, kakinya bergerak gusar. Ia kebingungan harus beralasan apa. Lagi, bagaimana si sinting itu tahu jika Athena sedang bahagia beberapa saat lalu sebelum dirusak olehnya?

"A- aku mau chat kamu. Tapi aku lupa."

Alasan macam apa itu, Athena Ruby! teriak Athena dalam hati. Menyesal mengeluarkan alasan klasik tersebut, namun ia panik sampai otaknya buntu tidak menemukan alasan yang pas.

Han J ; Drive You InsaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang