38 - Distempered

33.1K 4.8K 5.4K
                                    

WAJIB VOTE sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

WAJIB VOTE sebelum scroll 🩷
komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋

❤︎❤︎❤︎

"Pasti berat, ya, Nak? Tinggal serumah dengan Jean dan harus memahami dia?" celetuk Eyang Ti membuka obrolan. Eyang Ti sedang di dapur ditemani Athena yang membantu masak untuk makan malam.

Han Jean sempat melototi pelayan karena membiarkan Eyang Ti melakukan pekerjaan dapur sedangkan ada mereka. Eyang Ti sampai menegur dan mengatakan kalau beliau sendiri yang ingin masak makan malam untuk cucu tersayangnya.

Karena Eyang Ti tidak bisa lama-lama berdiri, beliau duduk di kursi sambil memotong sayur. Sedang Athena mengupas beberapa bawang dan juga menyiapkan bumbu lain sesuai arahan Eyang Ti.

Kembali pada pertanyaan Eyang Ti di awal. Athena sempat bingung bagaimana menjawab, sehingga hanya senyum yang bisa diberikan sebagai jawaban kepada wanita baya itu.

"Sedari kecil, anak itu memang tidak bisa ditebak. Tapi Eyang Ti bisa jamin Han Jean itu anak yang manis dan baik, Nak."

Athena masih menjadi pendengar, enggan menyela. Tutur lembut Eyang Ti, perlakuannya, membuat Athena betah lama-lama bersama beliau. Tidak heran kenapa Han Jean begitu menghormati sosoknya.

"Berat yang dilalui anak itu. Dia bahkan tidak pernah mengeluh. Eyang kasihan, bagaimana jika Eyang tidak ada. Kepada siapa nanti Jean mengadu kalau dia sadar suasana hatinya sedang tidak baik?"

Senyum di wajah Eyang Ti menambah kerutan di wajahnya. "Tapi sekarang Eyang tidak khawatir lagi. Karena Han Jean sudah punya kamu."

Athena cukup terganggu dengan ucapan Eyang Ti, "Maaf, Eyang. Eyang jangan bicara seperti itu. Eyang Ti pasti bersama Jean terus. Karena hanya Eyang Ti yang ucapannya tidak pernah dibantah dan selalu didengar."

Eyang Ti tergelak, "Memangnya ucapan Athena tidak pernah didengar?"

Athena menunduk sedih, sambil mengangguk jujur. "Jean maunya Athena yang dengar Jean."

"Yang benar? Jadi cucu Eyang buat cah ayu ini kesulitan?"

"Tapi sekarang Athena enggak masalah, Eyang. Soalnya kata Nenek, istri harus dengar suami."

Semakin Eyang Ti mengenal cucu menantunya, semakin beliau lega. Han Jean mencintai perempuan yang tepat. Baik, sopan, pengertian, sabar, dan juga cantik sekali. Pantas saja Zea menantunya selalu bilang kalau Athena itu baik, berbeda dengan ibunya. Eyang Ti percaya itu sekarang.

"Zaman sekarang tidak melulu begitu, Nak. Kalau suami kamu salah, kamu harus berani memberitahu. Tidak selamanya Han Jean benar. Jadi meski kamu istri, kalau suami kamu salah, ya tetap salah."

"Athena itu teman hidup, bukan karyawan yang harus menurut terus apa kata atasan. Tujuan kalian menikah itu sama, meski terkadang jalan yang ditempuh berbeda."

Han J ; Drive You InsaneWhere stories live. Discover now