Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
vote dulu jangan lupa sebelum scroll 🩷 komennya juga ya 🧸🩷 happy reading 💋
❤︎❤︎❤︎
"Dia baru ditinggal induknya," ucap suara laki-laki di belakang Athena.
Suara itu sontak buat Athena menoleh. Ia mendongak melihat seorang pria jangkung menjulanginya dan anak kucing yang ada di bawah kakinya sekarang.
Lelaki itu ikut berjongkok di samping Athena. Mengeluarkan kaleng makanan khusus kitten, membuka segelnya sebelum meletakkan di depan kucing agar anak kucing tersebut makan.
Athena melirik seorang laki-laki yang Athena tebak pasti kakak tingkatnya. Karena dia mengenakan jas almamater kampus. Sudah pasti bukan seangkatan, Athena selaku maba belum dapat jas tersebut.
Harusnya Athena segera beranjak pergi, tapi dia betah melihat anak kucing yang lahap makan.
"Gue mau bawa kucing ke kos nggak bisa karena udah peraturan dari Ibu Kos."
Athena manggut-manggut paham, masih bungkam bingung mau menjawab apa. "Lo maba, ya?" tanyanya menoleh ke arah Athena, memandang tepat di kedua manik matanya.
"Ah, i- iya, Kak. Saya mahasiswa baru."
Laki-laki itu melempar tersenyum, "Pantas gue belum pernah lihat lo."
Hening, keduanya kembali fokus menonton kucing makan sambil berjongkok dampingan. Lelaki di samping Athena tak henti-hentinya curi pandang karena bimbang akan satu hal.
Sampai akhirnya lelaki itu putuskan untuk menjulurkan tangannya di depan Athena guna mengajak kenalan. "Gue Ryota, Ryota Asahi."
Athena terkesiap, buru-buru ia menerima uluran tangan kakak tingkatnya seraya menunduk sopan. "Saya Athena, Kak. Athena Ruby."
"Nggak usah terlalu formal pakai saya-kamu. Gue juga baru semester lima, nggak tua-tua banget."
Athena mengerti, ia kikuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia perhatikan lagi lelaki bernama Ryota Asahi itu. Nama jepang. Dan diperhatikan lagi memang wajah kakak tingkatnya bukan wajah wajah lokal.
"Kenapa? Bingung sama nama gue?"
Kepergok, Athena makin salah tingkah dan bingung sendiri. Melihat itu buat Ryota tergelak gemas. "Gue lahir di Jepang, orang tua asli Jepang. Tapi sejak umur tiga tahun sekeluarga pindah ke Indonesia karena ada usaha di sini. Itu kenapa bahasa Indonesia gue lancar."
Sungguh Athena tidak minta dijelaskan. Dia jadi bingung sendiri. "Lo gue panggil Ruby, ya?"
"Ruby?" Athena membeo, merasa asing karena pertama kalinya ada orang yang berinisiatif memanggilnya Ruby.
"Ruby, lo bisa panggil gue Asa."
"Kak Asa."
Keduanya tersenyum, lalu Athena kembali mengusap puncak kepala sang kucing guna mengalihkan pandangan. Athena senang melihat makanan anak kucing sudah tinggal sedikit, tandanya kucingnya lahap makan.
