ML - 36

119K 8.1K 5.1K
                                    

YEY! Makasih udah capai target 🫰🏻🫰🏻❤️❤️

Aku usahain update tiap hari ya.. soalnya ak ada UAS dan mau nonton the unity 😭😭🙏🏻🙏🏻 dan itu selama Januari smpek tanggal 18 baru ak balik ke kos lagi🙏🏻😭

Tapi tenang, ak rajin updet kok🤓🤓

Target 4.2K vote dan 5K komen ya!

Aku yakin kalian bisa menghadapi ombak ke depannya 💪🏻💪🏻💪🏻

Karena rencananya tiap trip mau ak kasih cobaan hidup si Jaleo😁😁😁

Tandai typo dan kalimat rancu

Mereka menuju hidden heaven kedua menggunakan Van

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menuju hidden heaven kedua menggunakan Van. Kali ini ganti Jaleo yang menyetir, dan Nacia yang duduk di samping kursi kemudi, menemani Jaleo yang sedari tadi tak henti menggenggam tangannya sembari menyetir.

"Kalo berantem aja yang heboh satu dunia. Giliran bucin gini, berasa cuma ada mereka di dunia, yang lain cuman jadi angin." Gumam Pras.

Jaleo dan Nacia tentu saja mendengar celetukan Pras. Pria itu sialnya duduk di kursi kedua bersama Dirga. Dan Serena duduk di belakang sendiri.

"Ya kalo sampe nabrak intinya salah Jaleo." Sahut Dirga, membuat Jaleo langsung menoleh ke belakang, memberi tatapan mautnya.

Jaleo tak ragu untuk memberi seringaian sinis pada pria itu, "iri? Nggak mampu bucin gini, ya? Yaiyalah, fetishnya aja ngerebut bini orang." Ledeknya.

Astaga, kalau sudah begini yang pusing tujuh keliling ada Nacia. Perempuan itu langsung mengarahkan kepala Jaleo untuk kembali fokus pada jalanan.

"Kak? Please. Lo lagi nyetir." Nacia memohon dengan lirih.

"Iya sayang, maaf ya. Aku fokus ke jalan aja, daripada fokus sama setan di belakang." Jaleo mengecup pipi Nacia dengan cepat, sebelum dia kembali fokus dengan mobil yang dia kendarai.

Nacia kemudian menoleh ke belakang, pada Dirga. Nacia memberi tatapan memohon, mengisyaratkan untuk tidak menggoda Jaleo lagi. Dirga hanya menghendikkan bahunya, membuat Nacia merasa tidak tenang, karena tidak tau apakah Dirga akan berhenti menggodanya atau tidak.

***

Selama hampir dua belas jam perjalanan mereka tempuh menuju sebuah bandara kecil di ujung kota kecil.

Jaleo mengecupi wajah Nacia dengan kecupan ringan sampai wanita itu terbangun dari tidurnya. "Ayang, bangun. Kita habis ini terbang."

Nacia perlahan terbangun. Dia menoleh pada Jaleo yang wajahnya sudah berada begitu dekat dirinya. Nacia sontak memundurkan wajahnya, "Hm?"

"Kita udah di bandara kecil. Mau terbang. Ayo bangun. Mau jalan sendiri apa di gendong lagi?" Tawar Jaleo.

"Ja-jalan!" Nacia dengan gugup menjawab. Wanita itu langsung saja melepas sabuk pengamannya. Dan Jaleo tersenyum sumringah sebagai respon dari Nacia.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang