Teman Baru Dan Keributan

14.3K 1K 7
                                    

Mereka pun melanjutkan makan di selingi beberapa obrolan. Gissel agak senang, dia punya teman cerita yang tak takut padanya atau pun hanya karna ada yang mau saja.

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba tiba kantin ribut dengan suara teriakan murid murid.

Mereka langsung saja mengalihkan pandangan ke arah suara.

Terlihat dua siswa yang seperti sedang berantem,ah lebih tepatnya yang satu asik memukul dan yang satu hanya diam saja sambil menghindar.

Jangan lupa ada seorang gadis yang sedang menangis sambil di peluk seorang pemuda.

Jika di perhatikan mereka adalah kelompok Bara dkk. Dan tentu saja yang menangis itu Amira dengan segala drama nya.

Nadine mendengus, "kali ini apa lagi Drama si bangsat itu" katanya sinis. Lily pun membenarkan sambil menatap nya jijik.

Gissel terkejut melihat tingkah mereka berdua, tentu saja dia heran. Karena yang dia tau banyak yang suka pada Amira yang katanya baik dan lembut.

"Loh, kalian gak suka sama dia?" kata Gissel menatap ke 'teman barunya'.

"Ya gak lah, kita tu tau kalo Amira tu munafik" kata Lily jijik. Dia benci dengan Amira, pernah sekali dia di tabrak oleh Amira. Namun bukannya minta maaf, dia malah menangis seakan akan Lily menyiksa nya.

Nadine mengalihkan pandangannya pada Gissel "kita berdua gak akan tertipu sama muka polosnya Amira itu polos polos Bangsat, dia tuh banyak salah tapi bukan nya minta maaf dia malah nangis kejer kayak orang yang di keroyok massal" ungkap Nadine menggebu gebu.

Dia juga tidak suka sama Amira, dia ada di sana saat kejadian penabrakan yang entah di sengaja atau tidak. Dia benar benar terkejut melihat drama yang di tampil kan Amira sangat ingin menuduh orang tanpa sebab.

Gissel menggeleng kan kepala miris, "gue kira banyak yang ketipu ama muka jelek nya itu" katanya sambil meminum es teh nya.

"Jangan salah, anak kelas kami juga banyak yang gak suka sama dia. Bahkan juga ada yang bilang karna Amira beberapa hubungan mereka kandas" kata Lily.

Gissel pun hanya menganggukkan kepala nya, dia kini menatap ke arah Tecna yang dari tadi sibuk melihat ke arah Bara dkk dengan intens.

Gissel membuka mulut ingin berbicara tapi sebelum dia mengungkapkan satu kata, Tecna sudah bangkit berdiri meninggalkan meja menuju Bara dkk.

"Loh loh....kak mau ke mana!" teriak Gissel yang tidak di gubris Tecna.

Nadine dan Lily pun bingung melihat Tecna.

Sedang kan Tecna sendiri berjalan ke ara dua siswa yang masih saja adu tinju.

Saat siswa yang sedari tadi sibuk menghajar pemuda satunya, mengangkat tangan ingin melayang kan pukulan. Tangan nya tiba tiba tertahan.

Dengan emosi yang masih saja menggebu gebu dia menoleh kan kepala nya, ingin memarahi siapa yang mengganggu nya. " siap__"

Siswa itu terdiam saat melihat siapa yang menahan tangan nya.

"T-tecna...?" katanya terkejut.

Tecna pelaku yang menahan tangan siswa itu, saat ingin memukul lawan nya.

"Ya ini aku, kenapa?" ucapnya dingin, masih dengan tangan yang menahan.

"kamu ngapain?" tanya siswa tadi yang ternyata adalah Erick pelaku yang menghajar siswa yang malang.

Tecna mengeratkan pegangan nya pada tangan Erick, yang membuat nya meringis pelan. "Seharusnya aku yang tanya, kamu ngapain?" tanya nya.

Erick seakan sadar pada perbuatan nya. Dia pun dengan gugup menatap mata biru Tecna yang sedang menatap nya dingin.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now