Curhatan Gissel & Langkah Tecna

12.5K 691 10
                                    

Dimas berjalan dengan diam dan menjauh dari kelas, dia agak kesal karena Nadine membicarakan dirinya dan juga Gerald.

"Cowok sialan itu." Dengus Dimas.

Dia tidak ke UKS, tetapi dia pergi ke kantin. Karena pelajaran di mulai jadi lorong sepi hanya dirinya yang terlihat.

Dengan malas dia mengambil satu roti coklat dan meminta susu coklat kepada penjual.

Selagi penjual itu mengambil pesanan nya, dia membuka roti yang ia pegang. Dia cukup lapar karena tidak sarapan tadi.

Dia memakan roti nya sambil melihat sekeliling, ada beberapa murid yang seperti nya sedang bolos di kantin.

"Ini pesanan kamu." Kata ibu penjual pada Dimas, dengan senang hati dia menerima nya dan membayar nya.

Dia membuka kotak susu dan meminum nya sambil berbalik untuk pergi.

Tetapi tiba tiba berhenti dan menatap diam ke depan.

Dimas melihat Gerald yang sudah di depan nya, berjarak beberapa langkah dari tempat ia berdiri.

Dimas mengedipkan matanya beberapa kali karena terkejut, namun setelah itu dia tersadar dan dengan wajah datarnya berjalan ingin melewati Gerald.

"Jenna." Panggil Gerald saat Dimas ingin melewati nya.

Mendengar itu Dimas berhenti, dia meremas kotak susu yang sudah habis di tangan nya.

Gerald berbalik dan menghadap ke arah Dimas.

"Aku masih memperingati mu," kata Gerald dingin.

Dimas mendengus kasar dia melempar kota susu yang di tangan nya ke arah Gerald.

Gerald terkejut dan tidak sempat menghindar, wajahnya sedikit memiliki percikan susu yang tersisa sedikit.

"Menjauh dari ku." Kata Dimas malas, matanya menatap tidak suka pada Gerald.

Melihat itu Gerald melembutkan kan wajah nya, "Aku peduli pada mu, aku harap kamu dengar yang aku katakan, demi kebaikan mu." Ucap Gerald membujuk.

Dimas, dengan raut merenggut nya, "jangan ikut campur dengan urusan ku, kau tidak tau apa apa!!" Sentak nya pada Gerald yang mengeraskan rahangnya menahan emosi.

"Kamu tau dia berbahaya, dia pasti akan membuat mu celaka jika kau masih berhubungan dengan nya." Tekan Gerald.

Dimas sudah muak melihat Gerald, "urusi saja hidup mu, kau hanya orang orang berada yang tak tau kehidupan malang kami." Kata Dimas dingin dan dengan cepat pergi meninggalkan Gerald.

Gerald terdiam, dia mengepalkan tangan nya. Dia memang tidak mengerti apa yang di rahasiakan Dimas selama ini, yang dia tau dia menyayangi Dimas seperti saudaranya.

Dia tidak ingin Dimas terluka atau terlibat bahaya.

Tapi Dimas sangat keras kepala dan susah di peringati, dia sudah kehabisan akal untuk membujuk Dimas.

Gerald menatap kepergian Dimas, "Jenna aku hanya bisa melindungi mu dari jauh." Ucap nya pelan, tidak lama dia kembali melakukan aktivitas nya.

Menangkap murid murid yang bolos.

.

.

.

Kantor CEO perusahaan Wijaya family.

Seorang pria paru baya yang masih terlihat tampan terlihat sedang sibuk dengan berkas berkas yang ada di meja kerja nya.

Terlihat di atas meja terletak di sebelah tangan kanan pria itu, ada sebuah papan nama yang tertulis, Nathan Harrison Wijaya.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang