17 || Love's Boyfriend

528 118 37
                                    

"Enggh..."

Gue mengerjapkan mata sambil tangan gue mencari-cari sesuatu yang biasanya tergeletak begitu aja di sisi gue.

Apalagi kalau bukan ponsel. Mata gue sepenuhnya terbuka, benda itu gak ada. Gue menghela napas singkat.

Kemana sih perginya?

Gak ada alarm jam segini artinya gak ada kelas pagi. Syukur deh, sepertinya gue bangun kesiangan.

Gorden jendela gue masih tertutup rapat tapi gue yakin di luar sana matahari udah mentereng tinggi.

"Awh," gue meringis saat mencoba geser kepala gue. Sakit, kayak ada sensasi sengatannya.

Padahal gue cuma mau pindah posisi jadi terlentang. Gabisa, pada akhirnya gue diem sebentar di posisi miring sambil mengingat-ingat hari ini hari apa ya?

Hmmmmmm!

Tunggu dulu. Duh sekelebat bayangan lewat di kepala gue. Hih apaan! Gue langsung geleng-geleng kepala.

Parah! Mimpi gue parah.

Hahaha aneh banget.

Mimpi ciuman sama kak Julian, habis gitu mimpi nangis-nangis di depan kak Julian. Terus mimpi—aaaaaargh!

Vulgar banget!

Gila! Malu gue ngomonginnya. Mimpi kaya gitu gaboleu diumbar seenak jidat. Gak boleh!

"Aduh! Gila lo Lovely!"

Gak peduli, gue bangun dari rebahan. Sekarang posisi gue duduk sembari menyilangkan kedua kaki. Kepala gue yang cenat-cenut gue remes.

"Haha aneh, tumben banget gue inget mimpi gue." gue terkekeh ringan.

Yaaaa mimpi gituan sayang kan kalau enggak diinget!?

Ups!

Tunggu. Gue merasa ada yang aneh. Gue menunduk melihat pakaian gue yang masih rapi. Baju tidur yang biasa gue pakai. Baju tidur lengan pendek dan celana pendek di atas lutut.

"HAH?!"

"Tunggu! Tunggu bukannya semalem gue main sama Naila, terus Jas—Jason anjing!"

Gue inget! Inget banget kelakuan tuh cowok brengsek. Bisa-bisanya dia ngerayu gue di belakang Naila.

Sick!

Naila harus tau kelakuan manusia edan itu!

"Hp gue! Mana hp gue!"

Gue melirik tas di atas nakas. Itu tas yang gue pakai buat main kemarin. Buru-buru gue membukanya.

Ada! Semua barang gue termasuk hp juga ada di sana. Terburu-buru mengambil benda itu, gue sampai gak sadar menyenggolnya hingga jatuh ke lantai. Beberapa isinya tercecer di samping kaki gue.

Prak!

"Love?

"Kamu minum apa?"

"Alkohol!"

"Buka mulut kamu."

"Kamu minum obat perangsang?"

Hahh?!? Gue tercengang. Gak jadi beresin barang-barang gua yang berantakan di lantai.

Gue mematung dalam diam. Kepala gue udah nggak sepusing yang tadi. Saatnya gue mikir keras tentang apa yang terjadi sekarang.

Gue mikirin Naila sama Jason, bisa-bisanya malah ke kak Julian.

"Emang bener bapak suka sama saya?"

LOVEIANDonde viven las historias. Descúbrelo ahora