Bab 2

58 3 2
                                    

“Udah muak gue, masa saingan gue orang kek dia, visual gak ada, konten gak jelas, 2 bulan udah 20.000 aje followersnya. Gue gak bisa diem doang.”

Kepala Nelson penuh dengan amarah, dia tidak bisa mengendalikan emosinya.

Ella sudah selesai kelas dan Ia dan temannya, Amora berjalan keliling kampus.

“Itu lu liat gak ada orang ngumpet di belakang semak-semak?” Tanya Ella kepada Amora

“Biasalah paling juga cumab mau ngisengin orang.” Jawab Amora dengan santai

“Tapi kok ada beberapa orang, mukanya asing-asing semua.”

“Udahlah paling belom pernah liat aja.”

Rion berjalan setelah beberapa menit Ella mengamati orang-orang mencurigakan, mereka mengikuti Rion.

“Gue bakal ikutin mereka.”

Tanpa basa basi Ella segera mengekor mereka dan meninggalkan Amora begutu saja

“Heh, Ella. Yeeee ditinggal lagi gue.” celetuk Amora

Tak lama mereka mengejar Rion hingga dia terpojok dan tidak memiliki jalan keluar.

“Kalian mau apain gue? Gue gak punya apa-apa, gue juga gak salah.”

Rion yang tidak pernah belajar bela diri dan tidak punya barang yang bisa membantunya berusaha semaksimal mungkin membela dirinya.

Saat mereka baru saja ingin menyerang ada yang menahan pukulan salah satu penyerang.

“Mundur” Tegas Ella

“Siapa lu sok jago.” Celetuk salah satu penyerang

“Yakin nih gak mau mundur?”

“Aduh takut” Dengan nada sarkas

Penyerang itu melawan Ella, dengan sigap Ella langsung menyerang balik.

Dengan gerakan yang santai dia menyerang balik. Teknik demi teknik, pukulan demi pukulan 5 orang penyerang itu habis ditangan Ella.

Rion berdiri di pojokan tak bergerak sedikit pun, dia terlihat sangat ketakutan.

Dalam hati Rion berkata
“Si g*bl*k, bukannya bantuin malah berdiri di pojokan, tapi gue takut. Takut sama yang nyerang sama tuh cewek. Tatapannya serem banget.”

“Makasih ya.” Kata Rion dengan tatapan seperti baru saja melihat hantu.

“No prob, I love doing this.” Kata Ella dengan tatapan tajam tetapi santai.

“Cari lawan yang seimbang dong bro, masa lawan cewek sendiri, lu pada berlima, badan bongsor-bongsor.”

Badan Ella penuh luka, Rion yang melihat keadaan Ella segera menelfon ambulans tapi Ella menahan tangan Rion.

“Telpon polisi aja, gue gak perlu ambulans cuman luka dikit doang.”

“Yang bener aja, itu muka luka-luka semua, tangan lo berdarah-darah.”

“Dengeri gue. Ini bukan pertama kali gue berantem, udah biasa gue. Udah telpon polisi aja.”

Rion akhirnya mendengarkan perkataan Ella dan menelpon Polisi. 15 menit kemudian Polisi datang untuk menangkap 5 orang pelaku.

“Bagaimana kejadian ini terjadi?” Tanya salah satu Polisi yang datang.

“Saya gak tau pak, tiba-tiba ada lima orang  yang ngejar saya dari belakang.” Jawab Rion dengan suara yang bergetar.

“Lima orang tadi sembunyi di belakang semak-semak, saya melihat mereka dari kejauhan dan mengamati mereka.” Jawab Ella

Polisi itu menanya lagi
“Terus bagaimana lagi?”

Between UsWhere stories live. Discover now