Bab 11

13 0 0
                                    

"Ini Bapak...
Bapak terkena serangan jantung Kak." Ucap asisten Papa

"Kondisi Papa sekarang gimana Mbak? Sudah dirumah sakit? Baik-baik saja tidak?" tanya Ella dengan nada khawatir

"Syukurnya dia selamat dan sekarang lagi di rumah sakit, tapi dokter perlu salah satu anggota keluarga untuk menandatangani surat persetujuan melakukan operasi."

"Baik, Papa sekarang dimana? Aku bakal datang secepatnya."

"Bapak sekarang lagi di Bali Kak, Rs Mulawarman, lokasinya tidak jauh dari bandara"

"Baik, tolong beritahu dokter untuk melakukan yang terbaik, dan jika ingin melakukan operasi sekarang silahkan." Tegas Ella

"Baik akan saya sampaikan."

Ella buru-buru membeli tiket pesawat paling cepat dan segera packing, penerbangan Ella akan berlangsung tengah malam, dan dia terpaksa untuk izin tidak masuk kuliah.

Ella segera menyiapkan dokumen yang dia akan butuhkan dengan terbirit-birit. Saking kurangnya waktu dia tidak sempat berganti pakaian, dia hanya memakai hoodie dan sweat pants miliknya lalu langsung berangkat ke bandara.

Saat dia sampai bandara suasanya sangat sepi, dia pergi ke Bali sendiri karena tidak ada yang bisa ikut bersamanya.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam, saatnya Ella boarding. Namun sialnya pesawatnya delay, dia harus menunggu 2 jam lebih ubtuk lesawat itu sampai.

Ella mulai gelisah dan semakin khawatir dengan kondisinya Papanya. Papa Ella memang memiliki penyakit jantung bawaan, tapi tidak pernah sampai terkena serangan jantung, apalagi Papa Ella selalu menjaga makanannya.

Saatnya dia boarding, dan dia baru ingat, dia harus memberi tahu dosennya dia tidak akan masuk untuk beberapa hari kedepan.

Sebelum pesawat take off dia menghubingi terlebih dahulu dosennya.

*Chat

"Malam Pak Irfan, maaf menganggu. Untuk beberapa hari kedepan saya tidak akan masuk kelas, Papa saya masuk rumah sakit dan harus segera saya datangi, semoga Bapak menegerti."

Setelah mengirim pesan tersebut airplane mode dia aktifkan dan dia berangkat.

Sekitar jam lima pagi Ella baru bisa meninggalkan bandara. Hal pertama yang dia lakukan adalah memesan taksi untuk membawanya ke rumah sakit.

Dia sampai dan langsung bertemu dengan asisten Papanya.

"Mbak Dewi, papa gimana?"

"Sudah jauh membaik, dia baru selesai dengan operasinya setengah jam yang lalu, dikter bilang sekitar satu jam lagi akan kembali sadar." Ucap Dewi

"Syukurlah." Ucap Ella sambil menghembuskan nafas lega

Ella langsung minta untuk dibawa ke meja resepsionis untuk menandatangni surat-suratnya.

Setelah melakukan itu dia segera meminta untuk Papanya dipindahkan riangan, mengingat Papanya tidak suka jika harus terlihat lemah atau sakit didepan orang banyak.

"Satu lagi Mbak, tolong Papa saya dipindahkan ke ruangan VIP saja, dia tidak suka dengan kehadiran orang yang terlalu banyak." Ucap Ella

"Baik Kak." Jawab pekerja rumah sakit

Tak lama dia melihat Papanya sudah diruangan yang private.

Disitu dia menghampiri tubuh Papanya yang madih belum sadar.

Dia duduk disebelahnya dan menggem tangan sang Papa.

"Papa jangan cepet-cepet pergi ya, Ella cuman punya Papa." Ucap Ella

Between UsWhere stories live. Discover now