Part 19

284 51 17
                                    

"Akhirnya kamu bangun, sayang" Ucap Krist sambil tersenyum bahagia.

Hampir 3 jam Singto pingsan, Krist sudah memanggil dokter tadi dan dokter mengatakan jika itu hal yang wajar di saat kenangan yang sempat di lupakannya tiba-tiba muncul dalam ingatannya.

"Kamu selingkuh, Krist?" Itu kalimat pertama yang keluar dari bibir Singto.

"Apa tadi anak dari hasil perselingkuhan mu?" Tanya Singto dengan nada kecewa.

"K-kapan aku selingkuh" Ucap Krist.

"Dulu saat kita masih SMA! Kamu selingkuh, kamu sering bermain di belakang ku! Bukankah kita sudah putus? Kenapa aku masih disini bersama mu!!" Ucap Singto dengan mata yang memerah.

"Aku... Aku... M-maafkan aku, Sing. Ya, memang benar kita sempat putus. Tapi Caroline bukan anak hasil dari perselingkuhan ku, dia anak ku. Aku sempat menikah dengan seorang wanita dan sekarang sudah bercerai. Aku masih sangat mencintai mu, itu sebabnya aku membawa mu pulang ke rumah ku" Ucap Krist.

"Katakan sejujurnya, apa benar aku sedang hamil sekarang!?" Tanya Singto yang masih tak percaya jika dia sedang hamil.

"Kamu memang sedang hamil" Ucap Krist.

"Kenapa aku mau di hamili oleh mu!! Aku membenci mu, Krist!!" Ucap Singto sambil memukul Krist dengan bantal yang ada di dekatnya.

"Sing... Bukankah kita sudah membahas ini? Mungkin kamu melupakannya, kita bertemu lagi beberapa bulan ini, dan memutuskan untuk melanjutkan hubungan kita. Kamu dan Carl juga sudah sangat dekat, kamu mengatakan jika kamu mau menerima Carl, kamu hanya lupa tentang itu" Ucap Krist.

"Apa perlakukan Carl pada mu tadi belum cukup untuk menjadi bukti jika kalian dekat? Dia bahkan sudah memanggil mu papa" Ucap Krist lagi.

Krist sengaja berbohong agar Singto tak marah padanya dan mau menerima Carl.

"Bohong! Aku membenci mu, kamu mempermainkan ku bahkan mempermalukan ku di depan kelas, tak mungkin aku mau kembali bersama mu semudah itu" Lirih Singto.

"Tapi kamu sendiri yang mengatakan jika kamu sudah memaafkan ku, apa lagi kamu sedang mengandung anak ku sekarang, tolong maafkan aku, Sing" Ucap Krist memohon.

"Aku butuh waktu untuk mencerna semuanya. Antar aku pulang ke rumah ku" ucap Singto.

Krist terdiam, dia bingung, dimana rumah Singto? Yang Krist tahu Singto tinggal bersama suaminya, Tae. Krist tak mungkin mengantar Singto ke rumah Tae kan? Dia sudah berniat akan memiliki Singto untuk dirinya sendiri dan tak akan mempertemukan Singto dengan Tae lagi. Krist akan berusaha agar Singto tak bertemu Tae, dia hanya takut Singto akan mengingat semuanya nanti jika dia bertemu Tae, termasuk tentang dia yang membeli Singto dari Tae.

"T-tapi kamu memang tinggal bersama ku disini selama ini" Ucap Krist.

"Bohong, aku tak mungkin mau tinggal bersama mu!" Ucap Singto.

"Aku tak bisa jauh dari mu, Sing. Cukup selama 12 tahun ini aku jauh dari mu, mulai sekarang dan seterusnya aku ingin kamu selalu berada di dekat ku" Ucap Krist.

"Tapi aku membenci mu, Krist. Bahkan rasa malu itu masih terasa hingga sekarang" Lirih Singto sedih.

"A-apa kamu ingat semuanya sekarang?" Tanya Krist.

"Aku ingat saat kita putus, dan kamu mempermalukan ku di depan kelas"  ucap Singto.

"Maafkan aku. Aku menyesal melakukan itu, apa yang harus ku lakukan untuk menebus semua dosa ku padamu? Apa perlu aku memposting video di media sosial, dan meminta maaf padamu untuk semua masa lalu kita? Aku masih berteman baik dengan semua teman-teman sekelas kita" Ucap Krist.

"Tak perlu, cukup antar aku pulang ke rumah ku!" Ucap Singto.

"Sing..." Ucap Krist.

Bahkan disaat Singto melupakan sebagian ingatannya, Singto tetap membencinya, Krist pikir dia bisa dengan mudah membuat Singto bersamanya di saat Singto lupa ingatan, tapi sepertinya sama saja.

"Aku tak mau disini bersama mu!" Lirih Singto sedih.

"Aku sangat mencintaimu, bahkan dari dulu hingga sekarang" Ucap Krist.

"Jika kamu mencintai ku, kamu tak mungkin selingkuh" Ucap Singto.

"Aku hanya bermain-main, anggap itu kenakalan ku saat masih remaja, bukankah semua orang pasti punya kenakalan saat remaja?" Ucap Krist.

"Itu bukan kenakalan, kamu benar-benar brengsek Krist, dan tak mungkin bisa berubah, sekali suka selingkuh tetap saja selamanya akan jadi tukang selingkuh! Antar aku pulang ke rumah ku sekarang!!!" Ucap Singto.

"Baiklah, aku minta maaf karna aku tak akan membiarkan kamu pergi lagi untuk kali ini" ucap Krist.

Mendengar itu Singto langsung beranjak dari ranjang, dia ingin pergi namun Krist menahan tangannya hingga Singto kembali duduk di ranjang.

"Biarkan aku pulang sendiri!!" Ucap Singto sambil berusaha memukul dada Krist.

"Ini rumah mu!! Jangan pergi kemana pun, tolong jangan buat aku melakukan kekerasan, Sing. Kamu bahkan belum sepenuhnya sembuh" ucap Krist.

"Aku tak mau bersama mu, Krist!!" Teriak Singto marah.

Singto masih terus berusaha melepaskan diri dari Krist dan Krist dengan sekuat tenaga menahan Singto, Krist mengukung tubuh Singto di bawahnya hingga Singto tak bisa bergerak sedikitpun.

*Cup... Krist mencium bibir Singto membuat Singto semakin marah dan berusaha mendorong tubuh Krist agar beranjak dari atas tubuhnya.

"Kamu milik ku!" Ucap Krist sambil mengunci dua tangan Singto ke atas kepalanya.

"Aku membenci mu!!" Teriak Singto dengan wajah merahnya.

"Aku tak peduli itu" ucap Krist, lalu dia kembali mencium bibir Singto, menghisap bibir bawah Singto dengan rakus, sedangkan Singto masih terus menggerakkan kepalanya agar ciuman Krist terlepas.

"Krist... Mmphh!!"

"AKU BAHKAN BARU KELUAR DARI RUMAH SAKIT, KRIST!!" Teriak Singto setelah dia berhasil melepaskan ciuman Krist.

"Itu sebabnya jangan pergi, sayang. Beristirahatlah disini, atau aku akan membuatmu tak bisa berjalan agar kamu tak pergi" Ucap Krist sambil mengusap pipi bulat Singto.

Ibu jari tangan Krist mengusap air mata yang menetes membasahi pipi Singto, dia mengecup dua mata Singto, turun ke hidung, dan terakhir bibir merah Singto yang sedikit membengkak.

Krist merebahkan tubuhnya di samping Singto, lalu membawa Singto masuk ke dalam pelukannya. Dia mengecup kening Singto singkat, sedangkan tangannya terus mengusap rambut Singto.

Singto hanya diam di perlakukan seperti itu oleh Krist, apa benar dia sudah memaafkan Krist? Tapi kenapa rasanya masih sangat sakit mengingat masa lalu mereka? Kenapa dia sangat bodoh bisa memaafkan Krist semudah itu?












Tbc.

Ex Boyfriend (On Going)Where stories live. Discover now