Aku Jatuh Cinta ?

3.9K 52 5
                                    


Hola hola, author lagi semangat nih. Makanya part 5 langsung dikebut. Tapi, alurnya agak aneh tidak ya? Maklum, author masih pemula. Baru belajar. Tidak panjang lebar lagi, enjoy part 5 and don't forget your inputs and comments.

Sudah beberapa menit, Andro berdiri di depan meja Kayla. Sementara si empunya meja, tampak larut dengan pekerjaannya, menghitung, mengetik sambil sesekali membolak balik setumpuk berkas di atas mejanya. Tangan Kayla dengan lincahnya menari-nari di atas kalkulator dan keyboard komputer. Tak sedetik pun, matanya lepas dari angka-angka yang tersusun rapi dalam tabel yang terpampang di layar komputernya.

Andro melirik 'Tag Heuer' di pergelangan tangan kirinya. Sudah lima menit dia berdiri di hadapan Kayla, dan tak sedetik pun, gadis itu menyadari kehadirannya. Melihat kesibukannya, Andro enggan menganggunya. Terlebih selama beberapa minggu terkahir ini, dirinya sudah cukup merepotkan Kayla. Sebagai pendatang baru di perusahaan ini, banyak hal yang harus dipelajari Andro. Mulai dari struktur organisasi, strategi pemasaran hingga seluk beluk keuangan, harus bisa dipahaminya. Yang paling ingin dipahami Andro adalah strategi pemasaran dan kondisi keuangan. Untuk itulah, sang supervisor bagian keuangan mendapat pekerjaan tambahan, memberikan kursus singkat pada direktur baru. Pak Dicky memang telah mendelegasikan tugas tersebut pada Kayla, karena beliau menangani hal-hal lain yang lebih penting.

Lima menit lagi dan telah berlalu dan tidak ada tanda-tanda, Kayla akan mengurangi kesibukannya. Kalau begini terus, Andri bisa berdiri terus seperti anak SD yang distrap.

"Ehem..." dehaman Andro tidak cukup menarik perhatian Kayla.
"Ehem, ehem." Sedikit keras, Andro berdehem lagi, tetap saja tidak ada tanda-tanda, Kayla akan mengalihkan tatapannya dari layar komputer di hadapannya.

Andro memutuskan melangkah mendekati meja Kayla dan berhenti persis di belakang kursi Kayla.
"Kayla..." panggilnya.
Ajaib, panggilan pelannya membuat Kayla terlompat dari kursinya. Ekspresi terkejut terlihat jelas di wajahnya.

"Sorry...aku tak bermaksud mengejutkamu." Andro merasa bersalah. Tangan Andro lekas meraih segelas air di atas meja Kayla dan menyodorkannya pada Kayla, "Ini, minumlah dulu, biar hilang rasa terkejutmu."
Kayla menarik pelan-pelan, mengambil gelas di hadapannya dan meneguknya perlahan.
"Sudah lebih baik? Maaf, aku benar-benar tidak bermaksud mengejutkanmu."
Kayla menggeleng, "Maaf, Pak. Bukan salah bapak."

Melihat wajah Kayla sudah lebih membaik, Andro menghela napas lega.
"Pak Andro, ada apa mencari saya?"
"Ada yang perlu saya tanyakan berkaitan dengan pengeluaran besar yang dilakukan perusahaan di beberapa bulan yang lalu." Andro mengulurkan berkas di tangannya. "Sudah saya tandai bagian yang ingin saya tanyakan."

Kayla memeriksa berkas tersebut, "Saya akan siapkan catatannya. Nanti saya akan antar ke ruangan bapak."

Andro melirik tumpukan berkas di meja. "Kamu sedang mengerjakan apa?"
"Membuat laporan keuangan dan neraca bulanan."
Ah, sudah mendekati akhir bulan, tentu saja bagian keuangan akan super sibuk. "Kalau begitu, kerjakan saja dulu laporanmu. Kalau sudah selesai baru siapkan catatan untuk saya. Take your time."
"Terima kasih, Pak. Saya usahakan secepatnya."

***************************
Pagi ini, suasana kantor "PT Gema Nusa" terlihat santai. Terutama para staff akunting yang sudah berwajah ceria, tidak lagi suntuk dan sembab karena sibuk memelototi angka, menghitung dan memasukkannya dalam tabel tabel hingga menjadi suatu laporan terperinci. Kemarin, kesibukan akhir bulan berakhir.

Andro berjalan mendekati cubicle Kayla. Dengan selesainya laporan keuangan, mungkin dia bisa menanyakan apakah data yang dimintanya bisa segera disiapkan. Cubicle Kayla kosong. Andro melangkah memasuki cubicle tersebut, melihat apakah ada tas di atas meja, blazer atau jaket yang disampirkan di kursi. Tidak ada. Ruangan itu kosong. Tidak ada tanda keberadaan penghuninya. Apakah Kayla belum datang. Andro melirik jam weker kecil berwarna merah  di meja Kayla. Jam 9.20. Dua puluh menit berlalu dari jam masuk kantor. Tidak mungkin, Kayla terlambat. Dia tidak pernah terlambat. Apa dia ada meeting dengan Pak Dicky ? Ah tidak, sepengetahuannya,  hari ini Pak Dicky dan ayahnya akan bertemu dengan seseorang, berkaitan dengan urusan kantor. Tadi sebelum berangkat ke kantor, Andro bertemu Pak Dicky di rumah. Tampaknya ada hal penting yang akan dibahas mereka berdua. Apakah Kayla sakit ?

Cintaku Berawal dari SpaWhere stories live. Discover now