V. Dream and Nightmare

170K 3.1K 199
                                    

Brittany bangkit duduk dan mengerjapkan mata melihat sekelilingnya. Sisi ranjang sebelah kanannya sedikit berantakan, gaun dan celana dalamnya tergeletak begitu saja di kaki ranjang, dan tenggorokkanya kering seolah-olah ia tidak minum selama berhari-hari. Untuk sesaat, Brittany bingung dengan kondisi tubuhnya yang tak mengenakan busana sehelai pun di balik selimut dan kondisi kamarnya yang terlihat berantakan. Lalu kesadaran menghantamnya.

"Oh, God!" erangnya sambil membenamkan wajahnya ke bantal yang berada di pangkuannya.

Ingatan tentang kejadian semalam menghantamnya bertubi-tubi. Tidak ada satu bagian pun yang terlewatkan dari ingatannya. Ia, Brittany Brooks, dengan sangat sadar membiarkan muridnya sendiri bercumbu dengannya. Apa yang sebenarnya ia pikirkan semalam?

Mengangkat wajahnya lagi, Brittany baru menyadari bahwa Ethan tidak terlihat pagi ini. Ia tidak tahu apakah Ethan masih ada di kediamannya ini ataukah pria itu sudah pulang ke apartemennya sendiri. Brittany berharap yang terakhir.

Keluar dari balik selimut, Brittany berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi. Ia tidak mau mengambil resiko Ethan masih ada di sini dan melihatnya dalam keadaan telanjang. Meskipun apa yang mereka lakukan seharusnya membuat kondisi tubuhnya yang telanjang menjadi hal sepele, namun Brittany terlalu sadar pagi ini untuk tidak merasa malu.

Ia meraih jubah mandi dan mengikat talinya kuat-kuat. Memegang keliman jubah tersebut erat-erat, Brittany berjalan keluar dari kamar mandi dan mengintip keluar. Ia menilai situasi apartemennya dan ketika dirinya tidak melihat tanda-tanda keberadaan Ethan di sana, Brittany memberanikan diri berjalan ke luar.

Ruangan pertama yang ia singgahi adalah dapur. Brittany mengambil segelas air putih dingin dari lemari es dan meneguknya banyak-banyak, merasakan sensasi dingin yang meredakan rasa haus di kerongkongannya. Setelah itu, ia mulai membuat sarapan untuk dirinya sendiri karena perutnya berbunyi kencang menandakan lapar. Mungkin aktifitasnya semalam telah menghabiskan banyak energinya.

Selang beberapa waktu kemudian, Brittany menghabiskan sarapannya dan mulai bersiap-siap. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan waktu yang sudah tidak pagi lagi namun Brittany mengambil waktunya dengan santai karena ini adalah hari terakhir mengajar dalam minggu ini ia tidak memiliki kelas pagi di hari Jumat.

Brittany menangkap secarik kertas yang ditempel di meja riasnya saat ia hendak merias wajah. Ia tidak mengingat melihat kertas tersebut saat bangun tidur tadi dan meraih kertas tersebut. Membaca tulisan acak-acakkan di sana membuat jantung Brittany melompat kecil. Pesan itu bertuliskan:

"I had one of the greatest time with you last night, Professor. Can't wait to do it again anytime soon! –Ethan- P.S. Don't even try and think to change your password, you won't like the consequences."

Brittany meremas kertas tersebut menjadi bola kertas kecil dan melemparnya ke dalam tempat sampah. Entah kenapa pesan Ethan berhasil membuat Brittany merona dan membencinya di saat bersamaan. Well, mungkin tidak sungguh-sungguh membenci hanya saja seharusnya Brittany setidaknya marah terhadap pria itu dan bukannya merona seperti anak ingusan.

Menyingkirkan Ethan dari pikirannya, Brittany memandang pantulan dirinya dan mulai merias diri. Ia baru saja mengangkat rambutnya yang sudah kering untuk di ikat seperti biasanya namun berhenti ketika matanya menangkap kemerahan abstrak di bawah telinga kanannya.

Buru-buru Brittany melepaskan rambutnya. Ia baru ingat bahwa Ethan meninggakan bekas ciuman baru di sana yang tidak dapat ditutupi dengan kerah pakaian yang tinggi. Dengan terpaksa, Brittany membiarkan rambutnya tergerai lurus menutupi lehernya.

Setelah siap dengan semua persiapannya, Brittany kemudian berangkat menuju universitas. Ia baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran khusun pengajar ketika mobil SUV hitam milik rektor universitasnya datang dan parkir tepat di samping sedannya.

My Naughty Boy [SUDAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon