22.01.2017

4.1K 611 132
                                    


Tiga hari telah berlalu.

Hari terakhir konser diakhiri dengan lagu Downpour. Semua berpelukan di tengah panggung.

Fans mereka masih menangkat lightstick berbentuk ice cream itu tinggi.

Sebelum konser berakhir, mereka mengucapkan greeting terakhir mereka.

'Yes I Love it! Until now, we are IOI.'

Dan para fans tak hentinya menyebut nama mereka sampai terakhir.

Malam ini, segala rahasia akan dibuka.

♡♡♡

Semua kembali berkumpul di ruang tengah. Kamar mereka telah dipenuhi koper yang telah terisi penuh.

Besok, dorm akan dikosongkan.

Sekarang pukul 9 malam. Seharusnya mereka sudah tidur.

Nayoung mengambil sebelas tumpuk kertas yang disimpan di dalam laci dan membagikannya acak.

Chungha mendapat kertas milik Sejeong.

Sejeong mendapat kertas milik Sohye.

Sohye mendapat kertas milik Nayoung.

Nayoung mendapat kertas milik Yoojung.

Yoojung mendapat kertas milik Somi.

Somi mendapat kertas milik Doyeon.

Doyeon mendapat kertas milik Pinky.

Pinky mendapat kertas milik Chaeyeon.

Chaeyeon mendapat kertas milik Mina.

Mina mendapat kertas milik Yeonjung.

Mereka semua membaca kertas itu dalam diam. Terlarut dalam setiap paragaraf yang ditulis oleh kawannya. Sejeong menangis ketika membaca surat dari Sohye. Sejeong tak pernah bisa membendung air matanya. Di hari pertama konser saja Ia menangis sesenggukan diatas panggung.

♡♡♡

"Kita main yuk?" Ucap Doyeon, memecah keheningan.

"Jujur jujuran!" Yeonjung memberikan pendapatnya.

Semua setuju.

"Bikin lingkaran ya!"

Senyuman kembali terpancar di bibir sebelas gadis itu.

"Ayo ayo. Siapa duluan?"

"Dari yang tertua!" Ujar Somi.

"Enak saja. Nggak adil!" Nayoung protes.

"Ya sudah, sebelum main itu kita rock paper scissor aja dulu." Sejeong menjadi penengah, semua setuju.

Jadi urutannya adalah,

Chaeyeon,
Mina,
Yeonjung,
Somi,
Nayoung,
Doyeon,
Chungha,
Pinky,
Sejeong,
Yoojung,
Sohye.

"Aku duluan ya?"

Semua tertawa. Chaeyeon tampak panik karena mendapat giliran pertama.

"Okay..." Ia menghena nafas panjang. "Jujur, aku tidak pernah menyangka bisa menjadi sedekat ini dengan kalian. Aku tidak pernah menyangka kalau kalian akan membuka pintu lebar-lebar untukku, seseorang yang sudah pernah merasakan debut sebelumnya, seseorang yang tidak layak mendapatkan tempat ini." Chaeyeon menunduk, mengalihkan pandangannya.

"Aku sangat menyayangi kalian. Sungguh." Matanya mulai berkaca-kaca.

"Eonni, sudahlah. Jangan menangis. Kita belum berpisah, bukan?" Pinky tersenyum, merangkul Chaeyeon disebelahnya.

Love Letters. ( I.O.I ) ✔Where stories live. Discover now