BCS #2 | HIS OBSESSION Ch. 03

90.7K 8.8K 518
                                    

Halo! Maaf yaa aku baru bisa update sekarang~

Kupersembahkan untuk para BACHELORETTE!!

Nathalie keluar dari kamarnya, sambil membawa satu koper kecil berwarna abu-abu metalik. Terlihat sangat ringan, karena gadis itu tidak menggeretnya melainkan mengangkatnya. Ia menghampiri Aram yang sedang duduk di atas sofa kecilnya di ruang tengah, sambil membolak-balik majalah wanita milik Nathalie, yang ditumpuk di dekat kaki sofa.

"Aku sudah siap." Nathalie berbicara dari belakang Aram. Ia menatap punggung Aram dengan perasaan yang masih sedikit tidak karuan. Pikirannya belum benar-benar bisa menjauhkan spekulasi tentang sentuhan yang terjadi di dalam mobil. Katakanlah dirinya terlalu berlebihan, tapi untuk orang seperti Nathalie, hal-hal seperti itu bukan sesuatu yang bisa dianggap biasa begitu saja. Tentu saja dia tidak perawan, astaga, di zaman sekarang menemukan perawan itu susah. Sentuhan itu terasa berbeda, karena Aram yang melakukannya.

Padahal, bisa jadi itu bukan hal yang disengaja—tapi, konyolnya, meskipun tidak benar-benar ingin mengakui, Nathalie sempat membayangkan jika apa yang dilakukan pria itu merupakan sebuah kesengajaan. Baiklah, jelas itu faktor terbesar kenapa dirinya tidak bisa melupakan sentuhan itu. Nathalie berharap itu adalah sebuah kesengajaan, dan sekarang dirinya merasa hampir tidak bisa membedakan antara jalang dan diri sendiri. Pikirannya barusan, benar-benar terlalu rendah untuk seorang Nathalie Celeste.

"Kau tinggal sendiri?" tanya Aram, memecah perdebatan Nathalie dengan pikirannya sendiri.

"Begitulah," jawab Nathalie. "Keluargaku semuanya tinggal di Prancis. Aku di sini hanya karena ingin mengejar mimpiku menjadi perawat. Kau tahu, semua orang menginginkan universitas terbaik, pekerjaan yang baik, dan lingkungan yang nyaman. Aku menemukan itu semua di sini." Berbicara panjang lebar membuat Nathalie sedikit merasa bodoh. Aram hanya mengajukan satu pertanyaan pendek, sementara dirinya menjawab terlalu banyak dari yang dibutuhkan. Memangnya pria itu peduli dengan cerita hidupnya?

"Kalau begitu, cepatlah. Jangan membuatku menyesal karena mengantarmu ke sini. kau tahu maksudku, waktuku tidak banyak." Aram berlalu, mencapai pintu depan rumah Nathalie hanya dengan beberapa langkah. Kaki pria itu terlalu panjang untuk luas rumah Nathalie yang mungil.

Nathalie bergegas mengunci pintu, dan menyusul Aram yang sudah menunggunya di dalam mobil dengan mesin yang menyala. Seperti dugaannya, mobil Aram akan sangat menyita perhatian para tetangganya. Nathalie harus bersiap menghadapi banyak pertanyaan dari tetangga-tetangganya saat pulang tiga hari kemudian nanti dari rumah Aram.

Sama dengan saat mereka berangkat, tidak ada pembicaraan yang terjadi di antara Nathalie dan Aram di jalan pulang mereka. Aram terlalu fokus menyetir, dan Nathalie sama sekali tidak berniat untuk membuka pembicaraan. Lagipula apa yang harus dibicarakan? Bagaimanapun ada tembok yang jelas, yang membatasi dirinya dan Aram. Nathalie sangat memahami siapa dia, dan siapa Aram. Ia bertekad tidak akan mulai berbicara jika bukan Aram yang memulai. Setidaknya untuk situasi seperti ini, karena pria itu terlihat seperti sangat susah untuk bersikap ramah dengan orang baru. Bukan terlihat, tapi Layla sendiri yang mengatakannya.

Layla, sahabat Nathalie itu adalah orang yang mudah berteman, tapi ia tidak bisa melakukan keramah-tamahannya itu pada Aram, karena pria yang sedang duduk di samping Nathalie ini, tidak pernah mengacuhkan Layla setiap gadis itu memulai pembicaraan santai, dan Nathalie tidak ingin mengalami hal yang sama. Meskipun sebenarnya, ia paling tidak tahan terjebak dalam situasi saling diam untuk waktu yang lama bersama seseorang.

Singkat cerita, Nathalie dan Aram akhirnya sampai di rumah Aram. Seorang pelayan menyambut kedatangan mereka, membawakan tas dan mantel milik Aram, menyerahkannya pada pria itu, sebelum ia masuk ke dalam mobil dan mulai mengendarai mobil itu menuju halaman belakang. Tak berselang lama, mobil lain datang, dan berhenti tepat di depan Nathalie dan Aram.

His ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang