twelve: parting without starting

2K 685 165
                                    

siap siap geuleuh sama part ini karena sAnGAt cHeEsY












Keempat temannya, juga Sanha, saling menatap setelah membaca pesan di layar handphone Siyeon.

"Gak papa, sana keluar. Dia bakal ngelihatin dirinya tapi cuma elo yang bisa liat." Ucap Sanha.

Siyeon menggigit bibir, ragu.

"Udah gakpapa. Dia gakbakal ngapa ngapain kok. Sana. Terakhir kali, sebelum dia bener bener balik ke alamnya." Kata Sanha lagi.

Siyeon akhirnya mengangguk. "Oke. Oke. Gue keluar." Katanya.

Ia melangkah pelan keluar kelas. Menoleh kanan kiri tapi tak ada siapa siapa di sana.

Tap.

Bahunya ditepuk dan Siyeon meloncat, kaget.

Ia berbalik, dan mendapati sesosok laki laki sedang tersenyum hangat ke arahnya. Sorot matanya teduh, kemudian bibirnya terbuka,

"Halo Siyeon. Aku Jaehyun." Ucapnya.

Siyeon menangis. Entah atas dasar apa, ia menangis.

"Kak.. kak Jaehyun... maaf.." ucapnya sesal di antara napas tersengal.

Siyeon memberanikan diri mengulurkan tangannya ke wajah Jaehyun, tapi tidak.

Tembus. Tangannya menembus wajah Jaehyun.

Jaehyun kembali tersenyum. "Bukan salah kamu. Semuanya udah berlalu. Aku sama kamu udah beda dunia." Ucap Jaehyun.

Siyeon merasakan tubuh Jaehyun mendekat. "Habis ini, aku bener bener bakal balik. Ke alam dimana aku sama dunia bener bener terpisah. Ini perpisahan. Lucu ya, bahkan kita nggak pernah memulai sesuatu, tapi tau tau pisah."

Jaehyun mengecup kening Siyeon. Siyeon tahu yang barusan mengecup keningnya bukan nyata, tapi bekasnya nyata terasa.

"Be happy, sweet girl. Maaf karena udah bikin kamu takut beberapa hari belakangan ini. Just know that, I'll always be your lover, from another world. You know, anytime you feel sad or in a bad mood, just talk to the sky. I'll hear you and hug you from afar. Okay?"

Siyeon kembali menangis. Jaehyun benar soal mereka tak pernah memulai apa apa, tapi bahkan perpisahan nyata tak nyata ini membuat Siyeon menyesal.

"Selamat tinggal, Siyeon. Be happy." Ucap Jaehyun dengan senyum hangat dan tatap teduhnya, kemudian perlahan menghilang.

Siyeon ambruk di koridor dengan keadaan mata basah. Ia menyandar di tembok, sampai kelima temannya keluar.

"Yeon? Lo gakpapa?"

"You okay, Yeon? Ayo sini berdiri."

"Selamat tinggal, kak Jaehyun. Tenang disana..." bisik Siyeon, masih menangis.




++

masih ada satu part lagi bosQ

kok aku ngerasa gimana gt ya sama cerita ini hng;(

messages. / park siyeonWhere stories live. Discover now