03. Ide Brilian

233 79 83
                                    

Hening melanda, Sewoon lebih memilih mengajak Chaeyeon berbicara di luar kampus. Tentunya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti godaan maut anak FT misalnya?

Sedangkan Yeonjung lebih memilih untuk kembali ke kampus FEB karena merasa ia tak perlu menemani Chaeyeon lagi. Yeonjung tidak ada sangkut pautnya dengan yang akan diobrolkan mereka berdua. Meskipun gadis itu sedikit penasaran.

"Makasih soal tempo hari."

Akhirnya Chaeyeon berani membuka suaranya. Ia pun tersenyum tak enak ke arah Sewoon setelah berucap demikian.

"Ah ... yang itu."

Pemuda itu hanya bisa menggaruk kepalanya dan dengan polos memandang Chaeyeon.

"Ga usah di ambil pusing. Toh saya juga ikhlas nolongin mbaknya," ucap Sewoon kemudian.

Mendengar Sewoon terus memanggilnya Mbak membuat Chaeyeon merasa aneh. Dengan ragu gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Sewoon, sebagai gesture untuk berkenalan.

"Jangan manggil mbak terus, saya Chaeyeon, FEB angkatan 2015," ucap gadis itu kemudian.

Dengan ragu pula Sewoon menjabat tangan Chaeyeon sebentar.

"Sewoon, Teknik Sipil angkatan 2015," sahut Sewoon kemudian.

"Tuh kan kita seumuran. Jadi panggil nama aja ya? Gausah mbak mbak?" yakin Chaeyeon lagi.

Sewon hanya dapat meringis, lagi.

"Saya bener-bener hutang budi ke kamu. Jadi, menurut saya cuma dengan ucapan makasih itu gak cukup," ucap Chaeyeon kemudian.

Sementara Sewoon hanya menyimak karena paham sepertinya gadis ini akan mulai banyak berbicara.

"Jadi intinya sih saya ingin melakukan sesuatu buat bantuin kamu. Biar kita impas," lanjut gadis itu setelahnya.

"Ga perlu kok Chaey. Saya ok ok aja kok," tolak pemuda itu halus.

Membuat alis Chaeyeon mengernyit tanda tak yakin. Gadis itu sadar jika ia memaksa hasilnya akan tetap sama. Jadi, "Boleh saya minta id line kamu? Jadi kalau kamu butuh bantuan saya sewaktu-waktu saya bisa bantu."

Wow, Sewoon membelalak tak percaya. Untuk kali pertama id line nya diinginkan oleh seorang gadis. Cantik pula.

'Mamak apakah Sewoon menyelamatkan dunia dikehidupan terdahulu?' batin pemuda itu.

"Hei, boleh gak?" ucap Chaeyeon sambil melambaikan tangannya di depan wajah Sewoon karena pemuda itu blank untuk sesaat.

"O-oh, boleh boleh. Id nya sewoon titik j," ucap Sewoon kemudian.

Chaeyeon pun sibuk dengan ponselnya setelah itu memperlihatkan layar handphonenya pada Sewoon. Berisi rincian profil sebuah akun tanpa foto profil.

"Yang ini?" tanya Chaeyeon memastikan.

"Iya yang itu mbak," sahut Sewoon.

"Mbak lagi?" perotes Chaeyeon dengan alis merengut.

Sewoon pun hanya tersenyum polos, "Maaf Chaey."

Chaeyeon hanya berdecih pelan sebagai balasan sebelum akhirnya me-add akun line Sewoon. Bersamaan dengan itu muncul notifikasi dari handphone Sewoon.

"Add balik ya!" seru Chaeyeon kemudian tersenyum manis sekali.

***


Kali ini yang diperlombakan adalah perempat final cabang futsal. Dan kali ini yang berlomba adalah FT melawan FEB. Karena arena futsal yang tidak bisa menampung banyak supporter, jadi yang menonton lomba hanya anggota BEM dan beberapa mahasiswa yang merupakan teman dekat anggota futsal.

Hitam dan Oranye (Sewoon Chaeyeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang