Part 10 : Firasat

948 52 0
                                    

19 Mei 2012

Author Pov

Di rumah Danu (Rian) dan Allee

"Ayang." ujar Allee pada Danu sambil bergelayut manja.

"Kenapa sayang?"tanya Danu pada Allee.

"Hari ini ke Ancol yuk. Kita ke pantai. Mae sama Leni ngajak ke sana." jawab Allee.

"Kan hari ini Danu ngajar, sayangku."

"Ih ayang mah. Pulang ngajar, sayang. Allee udah bilang iya ke mereka, jangan sampai ga jadi." Allee menjelaskan lagi ke Danu sambil cemberut.

"Sayang, Danu kan kan ngajarnya sampai jam setengah empat." Danu masih menjelaskan ke Allee dengan tenang.

"Ya udah ga apa-apa, Yang. Habis itu kita langsung berangkat. Kita naik taksi ya." rengek Allee berusaha merayu Danu.

Danu menghela nafas panjang, karena dia tidak bisa mengatakan tidak pada orang terkasihnya. "Ya udah deh, selesai ngajar kita berangkat. Ayang beresin yang mau dibawa ya. Jangan lupa bawa minum juga. Ga usah bawa makanan, kita makan aja di sana. Jam 12 kita berangkat ke tempat Danu ngajar ya." ujar Danu pada Allee.

"Siap!" seru Allee meyakinkan Danu sambil mencium bibir Danu. Danu lalu membalas mencium bibir Allee dengan lembut, menghisap bibir atas Allee lalu memainkan lidahnya. Tiba-tiba Allee melepaskan ciumannya.

"Kok udahan? Kan baru mulai." ujar Danu kesal.

"Ayang mau berangkat ngajar. Besok aja ya....." ujar Allee sambil berlalu.

Danu kesal, tapi mau bagaimana lagi, dia pagi itu memang harus mengajar.

*****

Di Pantai

"Asik kan, Yang. Kita liat matahari terbenam." ujar Allee sambil bergelayut manja pada Danu.

"Iya, sayangku." ujar Danu sambil mengusap puncak kepala Allee. "Sayang, Danu mau liat perahu ya."

"Iya, tapi jangan ngelamun ya, sayang. Udah Maghrib."

"Iya, sayangku.

Saat memperhatikan perahu yang terapung di air, samar-samar Danu melihat ada seseorang berbaju merah di atas perahu tersebut. Tapi dia kurang yakin, karena tidak mungkin ada orang di atas perahu tersebut. Diusapnya matanya berkali-kali, orang yang sama masih terlihat di sana. Karena kesal, akhirnya dia menghadap panggung sambil melihat orang-orang menari sambil menikmati lagu yang disuguhkan. Samar-samar dia melihat sosok orang yang sangat dikenalnya, orang terkasihnya yang beberapa tahun sebelumnya pergi meninggalkannya dan memutuskan komunikasi dengannya, Putri. Danu melihat Putri sedang menari bergembira, sangat bahagia, dia tersenyum sangat manis. Danu kembali mengusap matanya, meyakinkan bahwa itu hanya ilusinya, sama halnya dengan orang yang ada di atas perahu itu.

"Putri? Ngapain dia di sini? Kebetulankah? Sepertianya dia gembira. Manis sekali senyumnya. Aku jadi kangen dia." batin Danu. Lalu Danu mendekati orang tersebut. Baru beberapa langkah, Danu sudah melihat dengan jelas orang tersebut. Ternyata orang tersebut bukan Putri. "Bukan Putri." batin Danu. Ada sedikit kekecewaan di wajah Danu. "Ya Allah, semoga tidak terjadi sesuatu. Tolong jaga Putri, Ya Allah." Danu berdo'a pada Tuhan.

"Ayang, Mae ngajakin pulang, yuk kita pulang. Udah malam." ujar Allee pada Danu.

Danu pun mengiyakan. Lalu dia memesan taksi untuk pulang. Danu mengantar Allee dulu ke kontrakan mereka, lalu Danu pulang ke rumah neneknya.

*****

tbc

Tuan Putri Pertamaku (Complete)Where stories live. Discover now