Part 8 : Cemburu ya?

1K 63 0
                                    

Author Pov (tahun 2004)

"Bang! Abang!" teriak Widya pada Rian.

"Kenapa sih, Wid? Kenapa harus teriak-teriak gitu sih. Abang kan ga budek." ujar Rian kesal pada Widya.

"Ya abis, Abang kalau aku panggil itu, sok-sok an ga dengar. Padahal Abang nengok."

"Lah Abang kan udah nengok, Wid. Berarti Abang dengar. Kenapa sih?"

"Anterin aku ke toko buku, bang." rengek Widya.

"Yah, Abang lagi mau bantu mbak Putri. Lain kali aja ya." ujar Rian sambil berlalu ke ruangan Putri.

Widya mengejar Rian sambil mengikuti ke ruangan Putri. Widya tersenyum, tapi dipaksakan. Karena dia sangat tidak menyukai sosok Putri. Sosok yang saat ini ada di hadapannya. "Mbak."

"Kenapa, Wid?"

"Aku pinjam Abang ya? Temenin ke toko buku."

"Kamu tanya orangnya aja langsung." ujar Putri ogah-ogahan pada Widya. Lalu Putri menatap Rian dengan tajam.

Dan Rian pun jadi serba salah. Di satu sisi dia tidak mau dengar rengekan manja Widya, di sisi lain dia tidak ingin kekasihnya cemburu, walau sekarang terlihat jelas kalau Putri cemburu. Dan semua keputusan ada di Rian. "Kamu tunggu di luar dulu ya, Wid. Nanti Abang keluar." ujar Rian pada Widya.

Widya menuruti apa kata Rian, dia keluar dari ruangan Putri.

"Kamu tau aku ga suka sama Widya, kenapa kamu masih dekat sama dia sih?"

"Ya gimana lagi? Kan ketemu setiap hari. Masa' aku kabur dari dia terus? Ini aja udah aku jutekin, masih nempel."

"Ya udah sana, pulang bawa dvd Bleach, ga mau tau!" ancam Putri.

"Iya, sayang. Nanti aku belikan dvd Bleach."

"Sama komiknya juga!"

"Iya, sama komiknya."

"Awas kalau lupa!"

"Iya, sayang. Sayang..."

"Apa?" tanya Putri jutek

"Kamu kalau cemburu lucu. Bibirnya manyun." ujar Rian sambil keluar ruangan.

Putri tidak bisa membalasnya karena Rian keburu keluar ruangan.

*****

"Tadi ngapain aja?" tanya Putri pada Rian.

"Ke toko buku. Dia nyari buku buat kuliahnya."

"Udah itu aja?"

"Iya itu aja. Dia sempat ngajak makan, tapi aku tolak. Aku bilang kapan-kapan aja. Dia okein."

"Ya iyalah dia okein, udah kamu janjiin." ujar Putri kesal. "Udah dibilang aku ga suka sama dia."

"Kamu cemburu?"

"Ga kok. Siapa yang cemburu?"

Rian tertawa. "Iya juga ga apa-apa. Aku malah senang dicemburuin."

Dan Rian mendapatkan hadiah cubitan dari Putri di perutnya.

"Ah.....!" teriak Rian di atas motornya.

Dan itu membuat beberapa pengendara menoleh kearahnya. Sekarang Putri yang tertawa puas.

*****

tbc

Maaf sedikit, lagi mentok ga ada ide. Yang ada ide bikin cerita lain.
Jangan lupa vote dan komennya ya, gaes.




Tuan Putri Pertamaku (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang