Chapter[11] Pergi.

335 49 14
                                    

"Dari mana saja kau Tae?" tanya Namjoon kepada Taehyung.

"Aku dari taman." Taehyung menjawab dengan datar.

"Selarut ini? Apa kau sudah makan? Besok kita tak memiliki jadwal." ujar Namjoon.

"Baguslah, Aku kurang bersemangat untuk besok. Aku akan kekamar Hyung, Selamat Malam." jawab Taehyung.

"Aneh." Namjoon kembali melanjutkan kegiatannya, bermain game puzzle diponsel miliknya.

----------

Gelap, dingin dan sesak.

Eunji merasakan hal itu.

Ia masih sadar, Ia masih bisa merasakan dinginnya air Sungai.

Di saat seperti ini, Eunji tersenyum. Ia pasrah dengan semunya.

Dan di detik berikutnya, Ia sesak. Dadanya sesak, Ia tak bisa bernafas karna air yang terlalu banyak memasuki paru-parunya.

"Selamat Tinggal.."

Hitam Hanya kegelapan yang Eunji rasakan. Jantungnya terasa sangat sakit, seperti ada yang meremas begitu kuat.

Tidak berdetak lagi, Nadinya tidak berdenyut lagi, Dan ia tak merasakan rasa sakit itu lagi.

Eunji tak merasakan kehidupan lagi.

-----------

"Ibu! Aku ingin sayur ini." ujar Jihoon.

"Tunggu, ibu ambilkan." Ujar Jisoo begitu ramah.

Drrrtt! Drrrttt!

"Yeoboseyo?"

"Apakah ini dari keluar Eunji?"

"Iya betul, aku kakaknya."

"Kami dari kepolisian, Ingin memberikan kabar jika Saudara anda yang bernama Eunji berada di rumah sakit ×××"

"Ada apa dengannya? Apakah ia baik-baik saja?"

"Kau bisa langsung datang Nyonya, Aku akan menjelaskan semunya"

"Tentu, aku akan segera ke sana."

Tuuuttt!

Jisoo langsung bersiap dan menitipkan Jihoon kepada tetangganya.

20 menit kemudian.

Jisoo sudah berada di rumah sakit, Ia memasuki ruangan terlihat ada beberapa polisi dan juga dokter di sana.

"Anda Nyonya Jisoo?" Sang dokter tersenyum sambil bertanya, Jisoo hanya bisa menatap gugup.

"Iya, Bisakah tolong katakan keadaan Eunji, ada apa dengan nya?" Jisoo terlihat sedikit panik, belum lama Eunji menghubungi nya.

"Maaf sebelumnya Nyonya karena mengatakan hal seperti ini, Adik Nyonya di temukan tewas pagi ini. Ia berada di ruangan 452." Sang dokter terlihat sedih, ia menatap salah satu polisi di dekatnya.

"Eh? Apa yang kau katakan dok?" jawab Jisoo dengan mata yang sudah berair.

Salah satu polisi langsung mengajak Jisoo untuk keluar, mengajaknya ke ruangan yang di maksud oleh sang Dokter.

Jisoo terlihat masih tak percaya, ia berjalan dengan nafas terengah dan pandangan kosongnya. Banyak sekali pikiran di dalam kepalanya saat ini. 

Cklek!

Polisi menyuruh Jisoo untuk masuk, hal pertama yang gadis tinggi itu lihat adalah, tubuh sang adik.

Di tutupi oleh kain berwarna putih, Dan perelatan medis yang sudah di lepas.

My Day 2 [KTH]🔐Where stories live. Discover now