Jealous (1)

1.8K 239 19
                                    

Chanyeol ingin mengumpat. Dari kursi penumpang yang dia duduki sekarang, bola matanya tak lepas memerhatikan dua orang berbeda gender tengah berbincang, yang duduk dua baris di depannya. Sang gender wanita tak lain adalah Wendy, istrinya. Sementara pria yang duduk di samping Wendy jelas sekali bukan orang Korea maupun Asia. Chanyeol berasumsi kalau pria itu turis Eropa yang sedang berkunjung ke Korea kalau melihat dari fisiknya. Ditambah, samar-samar Chanyeol dapat mendengar percakapan bahasa Inggris yang tidak dia mengerti di antara Wendy dan pria itu.

Kalau ingin menyalahkan, maka Doyounglah pihak yang patut dipersalahkan dalam hal ini. Yah, tidak sepenuhnya salah juga sih. Karena perintah Chanyeol pada Doyoung untuk mengurus reservasi tiket pesawat Wendy sangat mepet dengan hari keberangkatan, maka Wendy mendapat kursi sisa yang mana tidak bersebelahan dengan Chanyeol.

Sebenarnya tidak jadi masalah bagi Chanyeol maupun Wendy. Namun agaknya sekarang hal itu menjadi pemicu amarah pada diri Chanyeol saat melihat Wendy berhincang seru dengan penumpang pria di sebelah Wendy. Entah apa yang dibahas, di mata Chanyeol istrinya itu seperti selingkuh di depan mata suaminya. Heol, mungkin ini berlebihan.

Agaknya awal perjalanan ke London kali ini tidak membawa kesan baik untuk Chanyeol.





****




Di sisi lain, saat Wendy tidak menyadari kalau suaminya tengah memandangnya dengan tatapan laser, Wendy bernostalgia dengan teman sekelas di sekolah dasarnya semasa di Kanada. Suatu hal di luar perkiraan Wendy memang, bisa bertemu dan duduk bersebelahan dengan temannya itu dalam satu pesawat. Di Korea pula. Karena seingat Wendy temannya itu asli Inggris, dan orang tua temannya itu dulu pindah ke Kanada lantaran pekerjaan.

"Lalu, apa yang membawamu datang ke Korea?" Wendy bertanya dalam bahasa Inggris setelah mereka berbasa-basi menanyakan kabar. Lima menit lalu Wendy jadi pihak yang menyapa duluan pada sang teman karena wajahnya tidak begitu berubah dengan dulu saat masih kecil, jadi mudah sekali bagi Wendy mengenali.

"Aku dapat undangan pernikahan Ki hong."

"Tunggu. Maksudmu Ki hong dari kelas B? Yang dulu langganan juara olimpiade lari tingkat regional se-Toronto itu? Kamu kenal baik dengannya? Aku saja yang sama-sama orang Korea dengan Ki hong tidak begitu dekat."

"Tentu saja aku mengenalnya, Wendy. Sangat baik malah. Aku dan Ki Hong juga Dylan dari kelas D bersahabat. Kami  bahkan masuk SMP dan SMA yang sama saat di Toronto. Kami mulai berpisah jarak saat lulus SMA. Ki hong kembali ke Korea, dan aku kembali ke London karena kontrak kerja ayahku di Kanada waktu itu sudah selesai."









--------




A/n :
Hello, ada yang kangen ga ya sama work ini? Sisus aku belakangan ga mood ngetik, real life aku sibuk beut, pusing sama boss gagrek aku yang suka nyari2 kesalahan gegara ini bulan sepi. / sori, malah curhat di sini

Ohya, ini aku balik2 udah badmood aja si yeollo. Calm guys, konfliknya ga berat kok di sini. Btw aku nulis ini terinspirasi dr film Jepang Hotaru no Hikari, pas scene di pesawatnya aja.

Doakan aku ngetik next nya bisa cepet ya,

Happiness~~

The Time We Will Always In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang