Kelahiran Leon

1.5K 181 20
                                    

[Chanyeol pov]




Kalau ditanya kapan aku merasa sangat takut selama hidupku, maka aku akan menjawab ketika di suatu malam aku berdiri di depan pintu ruang operasi menanti kelahiran Leon.

Ketakutanku itu tertuju pada dua sosok yang tengah menjadi objek operasi para dokter di dalam sana, yaitu Wendy dan sang bayi.

Ibuku yang ikut menemaniku menunggui operasi Wendy sudah berulang kali melontarkan kalimat yang menyuruhku untuk tenang. Ya bagaimana diriku bisa tenang mengetahui istriku melahirkan bayi kami dengan cara operasi. Entah, mungkin ibuku ada benarnya mengenai sikapku yang berlebihan ini. Pada intinya diriku sendiri tidak bisa kuajak untuk duduk tenang layaknya yang dilakukan ibuku.

Lalu jika kalian bertanya bagaimana bisa Wendy operasi, aku akan menjelaskan kronologinya. Berawal setelah kami makan malam, Wendy mengeluh perutnya sakit. Lalu saat kucek rupanya sudah ada semacam lendir yang mengalir di kakinya. Aku berpikir mungkin ini saatnya Wendy  melahirkan, sesuai HPL yang dikatakan dokter Euna.

Dengan sigap aku menyiapkan mobil, mengambil tas yang berisi perlengkapan ibu pasca melahirkan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari, lalu menuntun Wendy berjalan masuk ke mobil. Ngomong-ngomong, aku sudah membeli rumah dan pindah dari apartemen Wendy di kehamilan Leon yang memasuki bulan kelima.

Selama perjalanan, aku mencoba fokus menyetir sementara sebelah tanganku digenggam Wendy erat, dia mengeluh supaya aku melajukan mobil lebih cepat. Sesampainya di rumah sakit,  Wendy langsung mendapat penanganan.

Singkat cerita saat berada di ruang bersalin, kira-kira sepuluh menit setelah Wendy masuk dan sudah ditangani oleh dokter Euna, dokter Euna menjelaskan padaku kalau kondisi jalur keluarnya bayi tertutup oleh tali pusar sang bayi, sehingga tidak memungkinkan kalau melahirkan secara normal. Aku kaget mendengar fakta tersebut, kemudian berubah menjadi gugup bercampur takut saat sang dokter meminta persetujuanku untuk memindahkan Wendy ke ruang operasi.

Dan aku langsung menyetujuinya saat mendengar rintihan Wendy yang memilukan.

Begitu Wendy sudah masuk ke ruang operasi aku menghubungi keluargaku. Lima belas menit kemudian ibu dan ayahku muncul. Ketika aku menjelaskan situasinya pada ibuku yang bertanya, ibuku menyuruhku tenang dan berdoa, juga menyuruhku untuk mengabari orang tua Wendy di Kanada.

Akhirnya aku melakukan video call. Ibu Wendy senang sekali, beliau juga mengatakan sesuatu untuk menenangkanku agar tidak perlu panik. Ibu Wendy bercerita kalau selama beliau melahirkan kakak Wendy dan Wendy semuanya melalui jalur operasi.

Panggilan video itu berlangsung lima belas menit, dan diakhiri dengan ibu Wendy yang memintaku untuk mengontrol kesehatan Wendy, juga titip pesan pada Wendy supaya mengurangi pekerjaannya.

Dan lima menit kemudian pintu ruang operasi terbuka. Aku, ibuku juga ayahku menghampiri dokter Euna. Dengan senyumnya dokter itu menginfokan pada kami kalau operasinya berhasil dan bayi laki-lakinya juga selamat.

Aku menghela napas lega.

Setelah itu dokter Euna mengatakan kalau kami bisa melihat keadaan Wendy setelah Wendy dipindahkan dari ruang operasi.



Kkeut




[Visualisasi Leon aku pake salah satu member boygrup. Kalo ada yang ngestan grup itu pasti tau ini foto bayinya siapa]

 Kalo ada yang ngestan grup itu pasti tau ini foto bayinya siapa]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Dokter Euna

Dokter Euna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






A/n : hola, adakah yang masih inget cerita ini? Sori aku anggurin lama soalnya ngga ada mood buat ngetik. Ini bisa keketik lanjutannya aja aku rasa krik krik sangat. Bingung mau dibikin gimana makanya aku bikin jadi pov nya ceye aja biar ngga kebanyakan dialog.
Fyi, sebenernya ide awal aku mau bikin wendy keguguran lho. Terinspirasi dari film Critical Eleven. Tapi ngga jadi. Kesian lah dari kemaren punya masalah mulu. Soalnya aku lebih suka kalo konfliknya intern gitu, ga usah pake orang ketiga-orang ketiga an. Sori ya kalo ngebosenin.
Itu ide Wendy sesar gegara tali puser yg nutupin jalan lahir terinspirasi kisah nyata ibuku yg ngelahirin anak terakhir sesar sendiri. Hhe

Ohya, aku mau ngasih tau something. Ga penting2 banget sih.
Awal tahun depan insyaAllah aku mau nikah gaes. Aku pengennya masih tetep bisa nulis stlh kesibukan dan peranku bertambah. Doain aja bisa ya, soalnya aku sayang banget sama work ini. Doain juga supaya aku dikasih kelancaran sampe hari-H.

Happiness~~~

The Time We Will Always In Love [✓]Where stories live. Discover now