Orang-orang menamainya Patah.

858 25 6
                                    

"Na, aku ke toilet dulu ya!" gumam Anwar terburu-buru.

Rana hanya mengangguk, kemudian kembali menyantap bakso yang masih panas di depannya.

Ting!
Ting!
Ting!

Suara notifikasi whatsapp terdengar berkali-kali dari hp Anwar.

"Duh siapa sih? Ganggu gue lagi makan aja!" Rana mendengus.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Anwar.

"Tuh liat chat dari siapa? Aku belum sempet buka."

Perasaan panik bercampur lega menyelimuti pria berkaos hitam tersebut.

"Oh, ini dari mama, katanya aku disuruh pulang nih!"

"Kok pulang sih. Aku belum beres makannya woi"

"Dilanjut di rumah gimana?"

"Yaudah deh!"

Rana, gadis cantik berkulit putih.
Kembang sekolah yang memiliki
Mata sayu. Tidak hanya cantik, dia juga adalah gadis yang pintar.
Anwar yang kelakuannya pencicilan itu sangat beruntung dapat menjadi pilihan Rana.

Anwar sangat dikenal dengan julukan badboy se-antero sekolah.
Meski begitu, dia tetap menjadi idaman para siswi karena ketampanannya.

"Tuh kamu lanjut makan ya baksonya!" ujar Anwar tergesa-gesa.

"Iya. Yaudah kamu hati-hati."

"Pasti."

***

"Serius! Kemaren gue liat Anwar jalan sama cewek!" tegas April.

"April, jelas-jelas kemaren tuh Anwar sama gue jajan bakso. Mana mungkin jalan sama cewek lain. Cewek yang lo liat itu gue kali!"

"Yaudahlah kalo lo gapercaya bodo amat"

"Pagi Rana cantik!" sapa Anwar berdiri diambang pintu kelas.

"Lo kemaren ke mana?" tanya Rana dengan nada meninggi.

"Kok kamu manggilnya gitu sih?"

"Jujur kemaren abis anter gue pulang, lo ke mana!"

"Ke mana lagi selain ke rumah,"

"Kemaren siapa yang nge-spam chat?"

"Mama"

"Mana sini hp lo!"

Anwar menaikkan sebelah alis, mencari cara agar tetap bersikap tenang.

"Sayang, kamu kok jadi posesif gini sih?"

Rana kontan melotot "Mana hp lo?"

Dengan

Cerita panjang di hidup yang singkat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang