First Year - 4

851 179 44
                                    

(a/n) Tbh aku nulis ff ini sepenuh hati 💗 i think because i'm in love with my own AU??

idk, Please vomments! 💗💗💗💗

-

Libur natal akhirnya tiba. Beberapa siswa menetap di Hogwarts, dan beberapa juga pulang. Seperti Minho, ia akan pulang ke rumah.

"Kevin jaga diri ya di Hogwarts!" Minho memeluk Kevin, kemudian Jungwoo ikut memeluknya.

"Iya! Kalian juga tulis surat ya buat aku!" Jungwoo mengacungkan jempolnya, dan berdua Minho, menuju stasiun Hogwarts Express.

"Minho! Kau juga pulang??" Dari kejauhan, Jungwoo dan Minho menoleh ke belakang, dan terlihat Chan yang lari ke arah mereka. Jungwoo sudah tidak terlalu risih dengan Chan, menurutnya ia baik.

"Iya Chan! Orang tuaku ingin aku merayakan natal bersama. Jadi aku harus pulang, begitu juga dengan Jungwoo," Chan mengangguk paham. Sebenarnya ia tak terlalu ingin pulang, Chan tidak ingin ayahnya mengintrogasi dirinya.

"Sama seperti kalian, orang tuaku ingin merayakan natal bersama. Keluarga besarku akan datang," kata Chan.

"Wah! Kau pasti akan bertemu dengan paman kesayanganmu kan Chan?" Tanya Minho.

"Tentu! Aku tak sabar bertemu dengannya!"

Setelah berbicara cukup lama, mereka akhirnya sampai di Kereta Hogwarts Express. Chan mengikuti Minho dan Jungwoo sampai ke bilik pilihan mereka.

"Kamu gaada teman atau gimana Chan?" sindir Jungwoo.

"Temanku bersamamu, jadi tak apa kan aku ikut gabung?" Jungwoo mendengus namun mengiyakan pada akhirnya. Chan juga anaknya baik.

Jungwoo duduk di hadapan Minho sementara Chan memilih duduk di sebelah Minho.

"Apa yang biasa muggle lakukan saat natal?" tanya Chan penasaran.

"Sama sepertimu Chan, tak ada yang berbeda," jawab Minho. Chan mengangguk paham.

"Minho! Nanti kita harus bertukar surat saat natal!" ajak Jungwoo.

"Tentu! Kita bisa bertukar kado pula! Tapi aku tak punya burung hantu, jadi aku kirim lewat paket saja ya!"

"Bedanya apa dengan paket burung hantu?" tanya Chan.

"Ya, kita taruh di kantor pos dan 1-2 hari akan sampai di rumah," sekali lagi Chan mengangguk.

"Tak apa Minho, aku paham," untung saja Jungwoo tinggal di perumahan muggle, jadi tidak sulit untuk mengirim paket.

"Chan, untuk kadomu aku kasih saat kita kembali di sekolah saja ya?"

"Tapi natalnya sudah lewat,"

"Rumahmu bukan di perumahan muggle. Mana mungkin pak posnya tau?!" Chan tertawa kemudian mengangguk.

"Iya-iya aku lupa,"

-

"Selamat natal Minho!"

"Selamat natal Ayah! Ibu!"

Minho berlari memeluk orang tuanya sebelum ia berlari ke pohon natal di rumahnya.

"KAK MINHO SELAMAT NATAAAL!" adik sepupu Minho, Felix berlari ke arah Minho dan memeluk sepupu satu-satunya.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Incantato • Banginho Kde žijí příběhy. Začni objevovat