6 • only fools fall for you

10.2K 2K 1.6K
                                    

P.s LONG CHAPTER! CAPSLOCKNYA KAKA~

s LONG CHAPTER! CAPSLOCKNYA KAKA~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— Skylar

She's my latin girl Oooo
She tries to fight but she knows she likes it
She's my latin girl
Someone sees and she's looking at me
She's my latin girl
Yeah yeah yeah...

Sapu ditanganku sudah berubah menjadi mic, aku menyanyikan lagu Latin Girl milik mantan suamiku Justin Bieber dengan kencang seakan sedang mengadakan konser pribadi. Lagu ini mengingatkanku pada Selena Gomez, my woman crush err-day. Aku sempat berpikir kalau Justin Bieber akan menikah dengan kembaranku itu, tapi ternyata dia berpaling pada Hailey. Aku kecewa tapi mensupport suami adalah kewajibanku, jadi aku masih berusaha menerima hal ini dengan lapang dada.

Oke. Maafkan aku dan pikiran absurdku. Lupakan karena itu sama sekali tidak penting.

Aku memang sedang tidak tahu harus melakukan apapun selain bersih-bersih apartemen. Walau sudah menyetel musik yang volumenya sudah hampir mirip sangkakala, tetap saja aku merasa kosong.

Ternyata tinggal sendiri di ruangan seluas ini enggak nyaman, ya. Aku tidak bisa berinteraksi dengan penghuni lain, karena apartemen mereka selalu tertutup 24 jam. Aneh sekali. Apa semua penghuni apartemen seperti ini? Individualis? Aku bahkan tidak kenal tetanggaku di sebelah. Walau tinggal di sini baik, tapi kurasa tinggal di kos jauh lebih baik karena aku punya teman. Kalau lapar, aku bisa mengajak Kak Sola dan Vanesa, tetangga kosku makan di warteg simpang kos, kalau malam Kak Sola mengajak anak lantai atas menggosip di ruang tamu, dan kalau pagi, kosku bakal berisik karena semua heboh menjalankan rutinitas pagi.

Huft. Menghela napas lagi, aku berjalan ke dapur, membuka kulkas. Tidak ada bahan makanan yang bisa dimakan. Benar-benar kosong. Hanya ada air es yang kudinginkan kemarin. Ya Tuhan, kok hidupku ngenes banget, sih? Sudah sendirian, kesepian, tidak tahu masak lagi. Lengkap sekali penderitaan ini.

Aku melihat ponselku. Sebelum dia pergi, Kak Namjoon meninggalkan nomor teleponnya. Katanya, jaga-jaga kalau di apartemen terjadi sesuatu. Dia tidak mau apartemennya terbakar karena kecerobohanku. Pft, padahal dia sendiri yang ceroboh sampai mematahkan keran air.

Kalau diingat kembali lucu juga. Tapi apa ini hanya kebetulan atau sudah ditakdirkan? Maksudku, bagaimana bisa aku tinggal di apartemen orang yang kusukai? Bodoh sekali sampai aku ingin menertawakan diri sendiri karena bermuka tebal. Sudah ditolak, aku masih mampu menampakkan wajah di depan Kak Namjoon. Nggak heran kalau dia illfeel dan pergi. Bahkan rela pergi dari apartemennya karena dia sama sekali tidak menerima kehadiranku. Haha, memangnya apa yang kuharapkan?

Lama berkutat dengan pikiran sendiri, kudengar ponselku berdering. Nama Chaery terpampang di layar.

"Halo, Ry?" bukaku.

"Kamu lagi ngapain?"

Aku menyandarkan punggung pada pintu kulkas. "Lagi bernapas. Kamu?"

My Brainiac Boyfriend Where stories live. Discover now