KNOW

394 47 17
                                    

Author:
Sudah ku bilang, ini cerita pendek... Dan ini cerita bahagia.
So, let's get it!

***

"Jadi, orang yang kau cari dan kau bilang memiliki hutang padamu itu, ternyata calon kakak ipar mu?"
Jimin tertawa tanpa suara di samping Jungkook yang sedari tadi terus menenggak minuman dengan frustasi. Tak mengindahkan pertanyaan Jimin yang mungkin lebih tepat kalau di sebut sebuat ejekan.

Mabuk? Tidak juga, pria itu punya toleransi kadar alkohol yang tinggi. Sedari tadi kepalanya berdenyut, terutama setiap kali melihat sang kakak, Taehyung menggandeng Yoo jung dan mengenalkannya pada kerabat, teman dan klien kerja.

Dan si Nyonya besar pun tak kalah bahagia setelah mengumumkan pertunangan sang kakak di depan semua orang. dan bodohnya Jungkook sama sekali tidak tahu menahu soal itu. Sebenarnya bukan kesalahan dari ibu atau pun kakak nya yang seperti lupa memberi tahunya soal itu. Tapi nyatanya Jungkook sendiri lah yang abai, yang tidak terlalu peduli dengan semua yang terjadi. Dia tidak ikut menghadiri pertemuan dengan keluarga Yoo jung, dan memilih pergi dengan teman teman nya. Karena baginya perte.uan keluarga seperti itu adalah hal yang membosankan, toh pikirnya, yang menikah juga bukan dirinya.

Jungkook juga memilih menyelesaikan bisnisnya ke amerika saat dirumahnya di adakan acara makan malam dan mengundang Yoo jung disana. Karena berpikir nanti-nanti juga masih bisa berkenalan dengan orang yang jadi kakak iparnya itu. Jadi siapa yang akan Jungkook salahkan soal ini. Tidak ada, Jungkook cukup sadar bahwa ini memang kesalahannya.

Dan sekarang pria dengan marga asli Jeon itu melarikan diri dari pesta dan berakhir duduk di bar bersama Park Jimin. Memijit pelipisnya sambil sesekali meneguk alkohol dari gelas di hadapannya.

"Tidak biasanya kau seperti ini karena seorang gadis. Ahh bukan,baru kali ini" suara Jimin yang setengah tertawa itu menyebalkan bagi Jungkook. Tapi dirinya sungguh tidak tahu kepada siapa lagi dirinya bercerita soal apa yang membebani hatinya itu.

Jika biasanya dia bisa merengek seperti anak kecil ke Taehyung. Maka kali ini tentu saja tidak mungkin.

"Aku yakin sekali malam itu dia memiliki rasa yang sama denganku, tapi kenapa setelahnya dia menghilang dan sekarang berakhir seperti ini"

"Lebih parah lagi, kenapa dia mau di jodohkan dengan Taehyungie padahal dia tahu kalau aku adiknya"

"Bahkan dia mengatakan pada Hyungie bahwa kami berteman saat di Malta"

"Haha, bodoh sekali... Teman seperti apa yang berakhir di tempat tidur"

"Ada kok , mereka menyebutnya ' friends with benefit', sesuatu seperti itu" sahut Jimin asal, membuat Jungkook menoleh dan mendelik kesal ke pria dengan eye smile yang manis itu.

"Rasanya lucu melihatmu seperti ini, Jung. Memangnya seberapa jauh kau mengenalnya selama di Malta hingga kau bisa seyakin itu, lagipula bukankah memang selalu begitu, perjodohan antar pengusaha seperti kita ini di atur oleh para orang tua, Tuan dan Nyonya besar yang jadi pemilik kuasa, jika sesuai keinginan itu bonus, jika tidak juga bisa apa" Jimin membalik tubuhnya dan bersandar pada meja bar. Menunduk dalam sambil membuang nafas nya kasar.

Jungkook terdiam. Mengerti apa yang dikatakan Jimin karena Jimin sendiri sudah lebih dulu menjalani perjodohan itu. Sebenarnya Jimin menyukai istrinya, namun Haeyoung. Gadis itu enggan di sentuh oleh Jimin layaknya seorang istri. Hingga kedua nya berakhir bercerai. Dan Haeyoung kini menikah lagi dengan pria yang ternyata sudah lama menjadi kekasihnya.

STRANGERWhere stories live. Discover now