ANOTHER DAY (END)

511 47 8
                                    

"Tuan, ini ... Wanita muda yang tadi di duduk disana menitipkannya untukmu" seorang pelayan restoran menyerahkan ke Jungkook sebuah kertas yang terlipat dan menunjuk sebuah bangku yang kini sudah kosong di sudut restoran tempatnya makan siang kali ini.

Jungkook mengernyitkan keningnya. Menoleh ke arah yang di tunjuk si pelayan.
"Saya rasa dia penggemar anda, karena saya lihat dia selalu ada saat anda juga berada disini" ucap si pelayan lagi.

Jungkook tersenyum, membuka lipatan kertas itu, dan menemukan tulisan "Hi, Stranger" disana. Dilipatnya lagi kertas itu, kemudian berucap " Terimakasih, mungkin hanya kebetulan, sepertinya dia tamu di hotel ini". Kemudian Jungkook berlalu dari tempat itu, kembali ke ruang kerja nya.

Memang, Jungkook terlalu biasa mendapati hal hal seperti itu, sehingga menganggapnya tak lebih sekedar angin lalu.

Ya, setidaknya beberapa tahun terakhir ini seperti itu. Mungkin jika itu dulu Jungkook akan dengan senang hati bermain dan menanggapi hal hal seperti itu. Tapi tidak lagi untuk sekarang. Yang terjadi antara dirinya dan Yoo jung itu menyakitkan, Jungkook tidak ingin ada lagi perasaan yang tumbuh sementara tidak ada kejelasan dalam satu hubungan.

Ketika Yoo jung memutuskan untuk pergi, Jungkook merasakan bahwa hati dan jiwanya sekarat karena satu satunya cinta dihidupnya seolah di renggut paksa. Yoo jung berkata kalau dirinya mencintai Jungkook. Tapi mengapa wanita itu tetap pergi, bahkan pertunangan dengan kakaknya di batalkan, tapi kenapa masih memilih untuk pergi.

Jungkook menghempaskan bokongnya ke kursi kerjanya, memutar menatap pemandangan di balik dinding kaca ruang kerjanya. Di usapnya wajah tampan itu dengan kedua tangannya. Memikirkan itu membuat Jungkook jadi semakin rindu.

"Yoo jung, apa kau masih mengingatku juga?"

***

"Astaga Kang Haesoo, kenapa kau mengirim berkas kerja kemari, kau tidak bisa melakukannya sendiri? Apa kau bodoh?" umpat Yoo jung ke Haesoo yang tengah menelponnya.

Membuat orang orang di dalam lift tempat dirinya berada sekarang memandangnya dengan tatapan terganggu. Maka dengan senyum terpaksa Yoo jung pun mengucap maaf ke semua yang ada disitu.

"Kau sendiri, memangnya apa yang kau lakukan disitu?" sahut Haesoo dari seberang sana.

"A-aku? Aku medang melakukan hal penting tentu saja" Yoo jung mencoba berkilah, karena biar bagaimanapun Haesoo masih saja tidak menyukai Jungkook.

"Mencari Jungkook? Itu yang kau sebut penting? Memangnya aku tidak tahu kalau hotel tempat mu menginap sekarang itu adalah miliknya?" benar saja, bahkan sekarang , Haesoo mengoceh penuh kesinisan, membuat Yoo jung mempout karena tidak bisa lagi mengelak.

"Aahh, molla ... Aku tidak peduli kau marah atau apapun, pokoknya aku akan segera kembali, dan jangan berikan aku pekerjaan lagi selama aku disini, atau aku akan memecatmu sebagai asisten ku" omelnya tidak mau kalah, mencoba mengalihkan arah pembicaraan.

"Pecat saja, setidaknya jika aku bekerja ditempat lain, aku tidak akan punya atasan sepertimu" tantang Haesoo. Membuat Yoo jung jadi menggerit kesal.

"Kang Haesooooooo...." geram Yoo jung.

"Baiklah, baiklah terserah kau saja. By the way, Semoga beruntung Kim Yoo jung"

"A-apa??"

"Kataku, semoga beruntung. Kau berhak bahagia"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang