Betelgeuse

457 74 7
                                    

Serim menginjakkan kakinya ke dalam bandara. Di belakangnya ada Jungmo, mengantarnya ceritanya

"Udah, kamu kembali ke kantor sana" Serim menyuruh Jungmo pergi

"Yakin?" Jungmo mengangkat satu aslinya

"Aku bukan anak kecil lagi, Mo" Serim menatap datar Jungmo

"Baiklah, aku pergi. Paling lama dua minggu kan?" Jungmo memastikan

"Iya, kenapa takut banget?" Serim heran

"Soalnya kalau kamu pergi, pulangnya gak pernah tepat waktu. Pasti selalu molor" Jungmo menjawab pertanyaan Serim

"Terserah, udah sana pergi" Serim mendorong Jungmo untuk pergi

"Iya iya, jangan dorong dorong juga" Jungmo lalu berjalan pergi meninggalkan Serim di bandara

Serim lalu berjalan masuk untuk check-in dan menunggu pesawat boarding

Selagi menunggu, Serim membuka ponselnya. Ia membuka galeri. Membuka fotonya dengan dia dulu

"Ku harap kamu tak melupakan ku" Serim menyimpan ponselnya lagi

Ia lalu berjalan masuk ke dalam pesawat



~Orion~



Serim menginjakkan kakinya ke luar bandara. Penerbangan yang melelahkan baginya

"18 jam di pesawat ternyata semelelahkan ini" Serim melangkahkan kakinya menuju taksi yang telah ia pesan

"Mau kemana, pak?" Tanya supir taksi sesaat Serim telah masuk

"Ke panti asuhan dekat bukit. Bapak tau kan?" Serim tersenyum saat supir itu menganggukkan kepalanya

Perjalanan dari bandara ke panti asuhan kira kira memakan waktu 20 menit

Selama perjalanan Serim terus melihat ke luar jendela, pemandangannya berbeda dengan yang dulu

20 menit berlalu, Serim telah sampai di panti asuhan itu

Serim turun dari taksi sambil membawa satu koper berisi bajunya lalu berjalan memasuki panti asuhan itu

Anak anak di sana yang bermain seketika menghentikan permainannya dan menatap bingung ke arah Serim, sampai ada satu anak yang memanggilnya

"KAK SERIM!" Serim menolehkan kepalanya ke arah anak yang memanggilnya tadi. Anak itu berlari menuju Serim dan memeluknya erat

"Kakak akhirnya datang juga" Serim mengusak rambut anak itu

"Maafkan kakak ya, Seongmin. Karena baru datang sekarang" Seongmin hanya mengangguk

"Serim? Akhirnya datang juga kamu" ada seorang perempuan yang mendatangi Serim

"Ibu" Serim langsung melepaskan pelukannya dengan Seongmin dan memeluk perempuan itu. Itu ibu panti

"Kamu pasti lelah kan? Istirahat saja dulu. Kamar mu masih sama dengan yang dulu. Setelah itu baru kita berbicara" Serim menganggukkan kepalanya lalu masuk ke rumah sederhana itu dan beristirahat



~Orion~



"Bagaimana kabar orang tua mu, Serim?" Ibu panti bertanya pada Serim yang sedang memakan makan malamnya

"Baik, semua baik" Serim menjawab

"Kalau begitu habiskan makan malam mu, setelah itu tidur. Ibu mau mengecek yang lain dulu sebentar" Ibu panti itu pergi meninggalkan Serim sendirian

Serim menghabiskan makanannya, setelah itu pergi ke kamar. Ia berpikir akan menemui dia besok saja

Kamar Serim ada di lantai dua. Seperti dulu. Ia lalu berjalan ke arah balkon kamarnya memandangi bintang bintang di langit

"Dulu kita bertengkar soal bintang apa yang paling indah di rasi bintang Orion. Menurut ku Betelgeuse itu yang paling indah. Menurut mu yang paling indah itu Rigel" Serim bergumam lirih

Serim tak bisa tidur malam ini. Ia sudah tidur sore tadi dan baru bangun saat akan makan malam

Melihat bintang dengan di temani angin malam, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam

"Apa aku ke sana saja ya?" Serim bertanya pada dirinya sendiri

"Baiklah, aku akan ke rumah pohon sekarang" Serim keluar kamarnya secara diam diam. Cara yang dia lakukan dulu waktu kecil

Setelah ke luar Serim langsung berjalan menuju rumah pohon

Karena panti ini di sebelah bukit tempat rumah pohon itu, Serim hanya memerlukan waktu kira kira 5 menit dengan berjalan kaki

Serim sampai di rumah pohon itu. Memandangi sekeliling yang ternyata tak banyak berubah sama seperti dulu

Serim lalu menaiki rumah pohon itu, dia mendengarkan suara seseorang dari arah sana

"Serim, kapan kamu kembali?"

"Allen?"

















---------------
Di potong dulu ya

Orion « Serim x Allen »✔Where stories live. Discover now