3

380 92 18
                                    

"Huh? Untuk apa?"

"Agar kita mudah berkontak?"

"Apa untungnya?" Allen mengambil kotaknya dan berusaha meninggalkan Serim, tapi Serim tetap mengikutinya.

"Kita bisa berteman dan mengobrol,"

"Tapi aku tidak mau," Jawab Allen singkat. Serim kemudian mengejarnya dan memblokir jalannya.

"Ayolah, aku ingin berteman denganmu. Lagipula, aku perlu bantuanmu jika sewaktu-waktu aku perlu membeli cokelat." Allen menatapnya aneh, akhirnya ia menghela nafas dan mengambil handphone Serim.

"Sudah kuketik nomorku. Kalau kau mengirim pesan yang aneh kupastikan kontakmu akan kublokir," kata Allen. Serim tertawa dan mengangguk, mengiyakan kata-kata Allen.

"Kalau begitu, aku duluan. Aku harus kembali bekerja," pamit Allen. Ia meninggalkan Serim sendiri. Serim mencari teman-temannya dan ikut mengantri di kasir.

"Lama sekali? Kau sudah menemukan cokelat yang kau inginkan?" Serim menunjukkan cokelatnya kepada San.

"Mungkin blackforest akan menjadi favoritku," jawab Serim sambil tersenyum.

"Serim seperti orang gila,"

"Tidak biasanya dia tersenyum seperti ini, ya kan?"

Teman-temannya tidak tahu kalau Serim baru saja bertemu sesuatu yang spesial.

Setelah membayar, Serim dan teman-temannya keluar bersama dari toko dan mengobrol sebentar di depan toko

"Oke, kita semua beda tujuan ya? Kalau begitu kita berpisah disini," teman-teman Serim berpamitan dan pergi ke arah berbeda, namun Serim tetap berdiam di depan toko. Entah ia mendapatkan ide dari mana, tapi ia memilih pergi ke Café di depan Coco Chocolate.

Serim memilih duduk di dekat jendela agar ia dapat memantau toko cokelat itu. Ketika pelayan Café datang memberikan menu kepadanya, ia bertanya "Nona, kau tahu jam berapa Coco Chocolate tutup?"

"Hmm, sekitar satu jam sebelum café ini tutup tuan. Jam 9 malam," Serim mengangguk dan berterima kasih, masih sekitar 4 jam lagi toko itu tutup. Ia mengambil laptopnya yang ada di tas dan mengerjakan tugas-tugasnya dari kantor.

"Baiklah, hari ini keuntungan kita sedikit menurun 0,2%

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Baiklah, hari ini keuntungan kita sedikit menurun 0,2%. Mungkin karena hari ini adalah hari kerja. Good work everyone!" Kata Bambam kepada para pegawainya.

Setelah Bambam memberi pengumuman, para pekerja ada yang bersiap pulang dan ada juga yang bersiap piket membersihkan toko. Allen termasuk yang piket hari ini untuk menggantikan Yohan.

"Kak Allen, kenapa kakak betah sekali di toko ini? Tugas piket kakak kan masih dua hari lagi," tanya Seongmin, pekerja termuda di Coco Choco.

"Haha, tidak apa-apa Seongmin. Aku senang membantu Yohan, justru kau yang seharusnya pulang. Besok kau ada sekolah, Kak Bambam juga sudah memberikanmu keringanan," jawab Allen.

Chocolate • Sellen Where stories live. Discover now