{ 05 }

487 85 184
                                    

╔═════════════════╗

V O T E   R E S U L T
–––———–––––———–

1 = 12 people has voted this

2 = 8 People has voted this

Total : 20 Votes

F I N A L  R E S U L T
–––———–––––———–

001

ᴇᴘʜᴇᴍᴇʀᴀʟ ᴇɴᴅɪɴɢ

–––———–––––———–

Continue the story?

➤  Yes  

    No

╚═════════════════╝

˚         ⊹           ·

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

˚         ⊹           ·

˚         ⊹           ·       ✺ * ·          ✧    ⋆    · * . · .     · ·    

 S  T A G E  0  5

     " Let  Go"

  .. ✷   ✧ . .       · +       ·  * ✫    * ✷ ⊹ * ˚      . . +       ·   ⋆        *        .          * .     . ·  .   ·     .           *  ·       . ·   · +  .        · ** ˚      . . +       ·   ⋆        *        .          * .     . ·  .   ·     .

Tsuchigomori - sensei membawaku  ke tempat lain setelah aku selesai menyantap sup buatannya sampai habis.

Dibanding tempat-tempat sebelumnya, tempat ini memiliki aura lebih tenang—namun menyeramkan.

Ada banyak kabut di sini, bahkan aku nyaris tidak dapat melihat punggung Tsuchigomori-Sensei yang menuntunku di depan.

Apa benar ada Amane-kun di sini?

" Oh, Tsuchigomori. Kau sudah datang rupanya" Sahut suara berat di depan kami, tersadar, tau-tau saja aku sudah berada di depan sebuah gerbang jeruji yang menjulang tinggi dengan seseorang berbadan besar memakai topeng tulang hewan—entah itu kerbau atau kambing, berjaga di depannya.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑭𝒊𝒗𝒆 ┊ AMANENE ˎˊ- ✔Where stories live. Discover now