Crazy - 09

90.4K 4.7K 122
                                    

Selamat ....

Jake akhirnya bisa menghela napas lega setelah berhasil lolos dari maut. Untung saja Jake ingat, kalau apartemen temannya berada tepat di sebelah apartemen Syila, kalau tidak?

Dia pasti sudah dikebiri sama orang tua Syila.

Jake mencari-cari ponselnya di saku dalam hoodie-nya, tapi tidak ada. Dia mencari di saku celana jinnya, tapi tetap tidak ada.

"Ponsel gue di mana?" tanyanya seraya bangkit dan meraba-raba tubuhnya sendiri.

Mencoba mengingat-ingat, dia yakin kalau dirinya hanya melepas hoodie-nya di apartemen Syila saat mereka hendak bercinta. Hanya di sana, itu berarti di apartemen sebelah.

"Masa gue ngelompatin beranda lagi buat ngambil ponsel doang?" Jake mendengkus. "Besok ajalah, lagian, kalau orang tuanya nginep malah bahaya ntar gue."

Jake menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan langsung selonjoran kaki di atasnya. Dia baru saja menutup mata saat suara terkejut terdengar dari samping tubuhnya.

"Sejak kapan lo di sini?"

"Hei, Rein!" panggilnya sambil melirik salah satu teman baiknya itu. "Gue mau tuker apartemen sama lo, boleh nggak?"

Laki-laki yang disapa Rein itu mengernyitkan dahi. "Nggak. Apartemen lo ketinggian, gue males."

"Ayolah! Cuma lima lantai doang, masa lo nggak mau?"

Rein melempar tas kerjanya ke atas meja, tak peduli kalau meja kaca itu akan hancur lebur akibat ulahnya.

"Kenapa mendadak lo mau tuker kamar apartemen sama gue? Dari dulu aja lo nyari kamar yang ada di lantai tertinggi terus?" Rein mengeryitkan dahi. "Lo lagi ngecengin orang di sekitar sini, ya?"

Jake tersenyum miring. "Iya."

"Nggak, gue nggak mau pindah." Rein menggeleng tegas. "Kalau lo mau tidur di sini, tidur aja, terserah elo, tapi gue nggak mau pindah ke apartemen lo, ogah."

"Okelah, pinjem ponsel lo dong!"

"Buat apa?" Rein menatap Jake aneh.

"Ponsel gue hilang, kali aja ada yang nemu, gue mau minta buat dibalikin."

Rein semakin mengernyitkan dahi. Mana ada orang nemu ponsel dibalikin ke yang punya? Paling-paling malah dijual, kan, lumayan duitnya. Apalagi ponsel seorang Jaguar Adytama, jelas harganya fantastis daripada ponsel biasa yang beredar di pasaran.

Walaupun begitu, Rein tetap meminjamkannya dengan helaan napas panjang. Dia menyerahkan ponselnya pada Jake dan laki-laki itu langsung melesat ke kamarnya.

Mereka memang berteman sedekat itu, saling berbagi apartemen, bahkan terkadang saling berbagi kamar. Jangan berpikir kalau dia dan Jake sudah belok, karena kenyataannya, dia dan Jake masih doyan cewek seksi.

***

Syila menemukan ponsel Jake saat ia kembali ke kamarnya. Dia langsung mengernyit begitu melihat nama 'Bre' tengah memanggil ponsel itu.

Dia ingin mengangkat, tapi dia takut kalau si Bre akan berpikir macam-macam lantaran ponsel Jake ada di tangan seorang wanita. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, Jake kan playboy, pasti, wanitanya banyak sekali, jadi Syila tak perlu curiga kalau dia akan dicurigai, kan?

"Halo?" sapanya begitu ia mengangkat panggilan itu.

"Syila, kan?"

Syila mengernyitkan dahi, siapa yang sedang menghubungi ponsel Jake ini. "Iya."

"Bagus kalau gitu, orang tua lo udah pulang?"

Syila menjauhkan ponsel Jake dan menatapnya horor. Jangan-jangan .... "Lo Jake?"

"Iya, Sayang, ini gue." Jake berdeham pelan di seberang sana. "Orang tua lo udah balik?"

"Ah, maksudnya tamu gue tadi, ya? Dia udah balik, tadi dia cuma nganterin undangan buat gue doang."

"Serius?!" Nada suara Jake terdengar sangat antusias. "Gue ke kamar lo lagi boleh? Mau ngambil ponsel sekalian lanjutin yang tadi."

Syila terdiam beberapa saat. Pesan Mika terngiang-ngiang di otaknya.

Dia seorang perempuan terhormat, walau Jake tidak tahu siapa Syila sebenarnya, tapi kalau ada orang luar yang tahu siapa Syila lalu mengadu pada publik tentang hubungannya dengan aktor terkenal bernama Jaguar Adytama, bukan hanya nama Gunawan yang hancur, tapi karir yang baru dirintisnya ini bisa hancur lebur.

"Besok aja, gue males, mau tidur."

Syila menutup panggilan dan langsung menjatuhkan diri di atas ranjang. Dia harus menjaga dirinya mulai sekarang, walau sudah terlambat, tapi dia tetap harus menjaga dirinya mulai hari ini.

Demi nama baik keluarga. Demi harga dirinya.

Dia tidak mau menikah lebih dulu dari sang Kakak. Tidak akan, dia tidak akan menikah duluan.

____

Cerita Evan ada di KBM App, yak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita Evan ada di KBM App, yak. Buat yang udah punya, bisa banget mampir ke sana. Yang belom, sabar dulu, nanti aku kasih tahu lagi kalau partnya udah banyak. Hehehehe 😂😂😂

Crazy Playboy [TAMAT]Where stories live. Discover now