3. Afrasia

21 1 1
                                    

(▶ Playlist on mulmed😍)


af.ra.sia
Ketidakmampuan untuk mengungkapkan atau memakai ujaran yang dibentuk menurut pola gramatikal.

siaKetidakmampuan untuk mengungkapkan atau memakai ujaran yang dibentuk menurut pola gramatikal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Intinya, Kak ... ketika seorang ayah atau ibu sudah memilih pasangan, anak-dalam kasus ini balita-hanya memiliki dua opsi, senang karena itu memang sesuai keinginan dan kebutuhan si anak atau sebaliknya. Sebagian anak dengan karakter tertentu justru kurang bisa menerima kehadiran orang baru. Untuk itu, si orang tua tersebut harus benar-benar paham, apa yang terbaik untuk masa depannya juga si anak. Bukan hanya terpaku pada kebutuhan bilogogis atau sosial diri sendiri saja."


Seminggu telah berlalu, percakapan dirinya dengan Elysia begitu membekas dalam kepala. Ale membelai lembut rambut Leia, sembari membacakan dongeng Cinderella, sesekali mencuri perhatian si anak yang sudah mulai menguap.

"Leia nggak mau jadi Cinderella," gumam gadis kecil itu. Matanya menatap sayu sang ayah, meminta dukungan atas keinginannya.

Ale berhenti membaca, memfokuskan pandangan pada wajah mungil putrinya. Sejumput anak rambut berhasil Ale singkirkan ke balik telinga. "Memangnya kenapa? Cinderella cantik dan baik hati."

Gadis empat tahun itu menggeleng tegas. "Ibunya jahat." Wajahnya menekuk, sedang menahan kejengkelan terhadap tokoh si ibu dan saudari tiri Cinderella.

Ale tersenyum, mengangguk. Dia juga tidak berharap Leianya akan menjadi Cinderella, sosok lemah lembut yang tidak bisa melawan dengan tegas ketidakadilan terhadap dirinya. "Kamu nggak akan mendapatkannya."

"Tapi Leia mau mama."

Helaan panjang napasnya keluar begitu saja. Ale telah memikirkan ini selama sembilan hari belakangan, dan jawabannya tidak sesederhana itu. Selain berkomitmen dengan wanita masihlah terasa berat, Ale tidak bisa semudah itu membuka hati untuk orang baru hanya demi memuaskan keinginan sang anak. Lalu, bagaimana dengan dirinya? Apakah dengan menikah semua masalah akan selesai? Leia akan mendapat keinginannya, dan dirinya? Mendapat kebahagian dari bahagia sang anak? Klise. Ale tidak sedangkal itu memutuskan sesuatu tanpa memikirkan kedetailan dari apa yang dia putuskan. Masalahnya hanya satu, Ale tidak paham esensi menikah untuk dirinya sendiri selain hanya untuk kebutuhan sang anak.

"Coba katakan, satu alasan yang paling membuat Leia ingin memiliki mama." Gerakan naik turun tangannya pada kepala Leia menenangkan gadis kecil itu. Dia semakin merapatkan tubuhnya pada sang ayah, melingkarkan tangan pada tubuh Ale sembari menjadikannya sebagai alas tidur.

Sosok mama di mata Leia adalah wanita berambut panjang dengan senyum ceria seperti sosok ibu peri dalam khayalan. Di sekolah, Leia melihat ibu teman-temannya begitu menyayangi mereka. Leia juga ingin mendapatkannya. Dia ingin memilikinya. "Leia ingin seperti teman-teman."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AntagonisWhere stories live. Discover now