Chapter 1

63.8K 659 69
                                    

Hallo pembaca yang budiman.
Sebelum kalian mulai membacanya, aku mau ingatkan ,jika novel ini bukanlah novel roman picisan yang isinya cinta anak remaja.

Karena di dalamnya akan ada banyak cerita yang tak bisa dikonsumsi anak di bawah umur.

Genre romance dewasa yang diusung, membuat novelnya tak bisa dibaca anak di awah umur.

Jadi dimohonkan kalau tetap ngotot membaca, jemarinya dijaga ya readers.😆😆😆

Jangan ada report2 diantara kita.^^

Karena jika yg kalian cari adalah cerita cinta anak sekolahan, kalian salah tempat.

Yuk budayakan saling menghargai.

******

Clara duduk di depan cermin dengan wajah yang sangat tak semangatnya. Pasalnya pria yang ia cintai sebentar lagi akan menikah dengan ibunya. Padahal ia pikir pria itu akan membatalkan rencananya, namun ia salah. Justru Mark tetap melanjutkan pernikahan tersebut.

Alasannya hanya satu, Mark tak ingin mengecewakan calon istrinya yang tak lain adalah ibu kandung Clara.

*****

3 Bulan yang lalu....

Malam ini Clara sedang berada di restoran mewah yang ada di hotel berbintang. Ia hendak menghadiri makan malam ibunya dengan seseorang. Kabarnya orang tersebut adalah calon Daddy tirinya.

Sejak sepuluh tahun yang lalu orang tuanya bercerai, Lauren sang ibu tak pernah lagi terlihat berkencan dengan lelaki manapun dan ini kali pertamanya Lauren mengatakan dan memperkenalkan kekasihnya pada sang anak. Dan itu di saat pemutusan untuk menikah.

Awalnya Clara tak setuju, namun bujukan maminya membuat Clara akhirnya pasrah. Ia pun menyadari jika jodoh seseorang itu tak satu saja. Perceraian menjadi jalan untuk bertemu jodoh ke dua atau ketiga dan seterusnya. Baik itu cerai hidup maupun cerai mati.

Dan untuk status ibunya ini adalah cerai hidup. Yang artinya sampai saat ini Clara masih punya ayah kandung yang masih hidup.

Clara jenuh dan bosan. Sudah lima menit calon dari ibunya itu terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan.

"Mom, mana sih pacarnya Mom? Kok nggak datang-datang?" kesal Clara. Gadis itu memberengut.

"Sabar sayang. Bentar lagi akan datang.. katanya sudah dekat dari sini. Tunggu sebentar lagi ya." Bujuk Lauren sembari menggenggam jemari sang anak.

"Tapi..."

"Maaf Lauren, aku terlambat.."

Clara mengangkat kepalanya saat mendengar suara seseorang. Suara bass sedikit serak yang menghantam gendang telinganya, membuat gadis itu seketika penasaran.

Ia tertegun saat melihat seorang pria berdiri dihadapannya dengan balutan casual santai namun terllihat sangat cocok.

Tampan. Itulah yang hatinya sorakan pertama kali. Clara menatap lebih seksama. Rahangnya yang tajam, tubuhnya yang tegap, tatapan matanya bak tatapan mata elang.

"Hai sayang. Kok lama?"

Clara menatap maminya yang merajuk pada pria tersebut.

Fiks, pria ini adalah calon ayah tirinya.
Ya Tuhan, kenapa maminya bisa dapat yang begini. Ganteng dan muda.

"Maaf sayang. Di jalan macet.." jawab pria itu tampak menyesal. Clara melihat mereka berciuman. Dan itu tepat pada bibir.

Oh no. Apa-apaan mereka ini, Batin Clara.

Sugar Daddy I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang