19

1.1K 11 0
                                    

"Butuh teman nona kecil?"

Clara terkejut mendengar suara Mark di kamarnya. Ia yang sedang berselimut seluruh badan langsung menarik selimutnya turun dan mendapati Mark sedang berdiri di sisi ranjangnya.

"Kau.." panggil Clara kesal.

Mark menatap Clara dalam dan tajam, "Bisa diusahakan memanggilku Daddy mulai sekarang, Kitty?" ucap Mark dengan nada dingin.

Clara mencoba tenang. "Aku tak perlu melakukan itu."

"Kau perlu karena aku daddy mu mulai sekarang.."

Clara berdecih. Ia duduk dari tidurnya lalu menatap Mark tajam.

"Jika aku tak mau..?" tanya Clara dengan senyum meremehkan.

Mark melangkah mendekati Clara. Ia menunduk mendekati wajah Clara, "Kau Kitty ku asal kau tahu? Kau melupakan malam panas kita? Kau pikir setelah itu aku akan melepaskanmu? Kau salah Clara. Justru kau akan kubuat semakin panas.." bisik Mark membuat Clara mematung seketika.

Melupakan malam panas? Tentu ia tak mungkin melupakan panas tersebut. Ia sendiri juga merasakan sensasi nikmatnya. Apalagi gara-gara malam sialan itu otaknya tak pernah berhenti memikir Mark yang membuatnya jatuh hati pada suami maminya ini.

Clara hendak menjawab namun dengan cepat Mark membungkam mulut Clara dengan mulutnya.

Awalnya Clara terkejut, ia bahkan mencoba untuk mundur namun tangan Mark langsung menahan tengkuknya agar tak bisa bergerak yang membuatnya lama kelamaan  merasa nyaman dengan ciuman Mark pada bibirnya.

Namun dibalik ciuman tersebut, ada rasa kesal dihatinya yang ia sematkan untuk Mark. Pasalnya status pria itu sekarang adalah ayah tirinya walaupun mereka tak sedarah sama sekali.

Merasa tekanan telapak tangan Mark pada tengkuknya berkurang, Clara pun langsung mendorong tubuh Mark agar menjauh dan berhasil. Ciuman itu terlepas.

"Kenapa?" tanya Mark dengan tak tahu malu.

Kenapa? Pria ini masih bertanya kenapa? Dia tak berpikir apa di luar sana ada istrinya yang baru dinikahi kemarin? Dan sekarang ia sudah bermain di kamar anak tirinya? Gila.

Clara tak langsung menjawab. Ia memilih menceracau dalam hati  sambil menatap Mark.

Mark kembali mendekatkan bibirnya namun ditolak langsung oleh Clara.

"Clara?" panggil Mark.

"Jangan lakukan lagi.. Ini di rumah bukan di luar. Kau sekarang ayah ku.."

"Tapi aku hanya tiri ..."

"Sama saja. Bagaimana perasaan mami jika ia tahu.."

"Karena itu kita harus diam-diam..asal...."

"Kau mencintaiku?"

Pertanyaan tembakan dari Clara membuat Mark terdiam seketika.

Pria itu tak menjawab. Justru Mark tak tahu harus menjawab apa. Dikatakan ia cinta, tentu tidak. Atau belum.

Ia belum mencintai Clara. Akan sulit nanti jika ia jatuh cinta. Karena itu sebaiknya jangan.

Tapi jika ia tak berbohong tentang cintanya pada Clara, ia tak bisa lagi menikmati tubuh indah perempuan cantik dihadapannya ini.

Tapi terlalu brengsekk rasanya ia berbohong. Karena jika ia berbohong dan katakan ia mencintai Clara, Clara akan merasa sakit hati setiap dirinya bercinta dengan Lauren.

"Kau ingin aku menjawab apa?" tanya Mark ambigu.

Clara berdecih. Ia menatap Mark jijik.

"Klise sekali jawaban mu.." ucap Clara sinis.

Sugar Daddy I Love You حيث تعيش القصص. اكتشف الآن