Chapter 7

24.2K 254 17
                                    

Clara terbangun karena suara alarm ponselnya yang berdering sangat keras. ia masih setia bergelung dalam selimut tebalnya. Walaupun cuaca cerah, tapi karena di kamarnya di pasang AC, jadilah ia harus tetap berselimut. Ia tak mau ambil resiko masuk angin saat bangun pagi.

di dalam selimut tebalnya, ia melirik ke arah jendela yang tertutup gorden. dari balik gorden tersebut ia bisa melihat jika di luar sana matahari sudah bekerja menerangi bumi.

Sepertinya Ia tidur dengan nyenyak. itu ia rasakan karena tubuhnya yang segar saat bangun pagi ini.

Clara kembali menggeliat meregangkan semua otot-otot di tubuhnya.

Hari ini hari sabtu dan ia sama sekali tak ada kegiatan apapun. alhasil hari ini sepertinya Ia hanya akan bermalas-malasan di rumah saja.

Bahkan untuk sarapan pagi pun ia melupakannya. Clara melirik ke arah jam dinding yang tertempel di dinding kamarnya, Di sana ia bisa melihat jarum pendek menunjukkan pada angka sepuluh.

Clara menyibakkan selimut tebal yang ia kenakan dan turun dari ranjangnya menuju kamar mandi.

Ia melirik kearah bath tub yang masih kosong. secara perlahan ia berjalan mendekati bath tub tersebut Lalu memutar kran air yang ada di sana.

Pagi menjelang siang ini ia bermaksud untuk berendam terlebih dahulu. Setelah menghidupkan kran air tersebut ia kembali berjalan menuju kaca yang ada di kamar mandi.

secara perlahan namun pasti ia mulai melepaskan pakaiannya satu persatu sambil matanya terus melirik ke arah pantulan dirinya di cermin.

Ia mulai melepaskan pakaian dari atas sampai bawah dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja yang hanya menutup kedua area sensitifnya.

Saat melihat tubuhnya sendiri mendadak otak Clara langsung berkelana pada dua hari yang lalu tepat di saat ia memergoki maminya Lauren Tengah bercinta panas dengan calon Daddynya Mark serta jemari Mark yang berhasil mengobok miliknya kemarin saat di dalam mobil pria itu.

Clara mulai melepaskan penutup dadanya. Ia meraih minyak zaitun yang ia letakkan di atas rak kamar mandi, menuangkan sedikit minyak tersebut ke telapak tangannya lalu mengoleskannya pada dua Gunung kembarnya.

Secara perlahan namun pasti mulai memijat payudara tersebut. untuk bagian ini ia cukup bangga dengan tubuhnya karena bentuk payudaranya sangat bulat sempurna.

Sembari memijit, otaknya terus berkelana pada bagian bawah maminya yang di hajar oleh Mark membuat Clara semakin keras meremas payudaranya sendiri.

bahkan ia memainkan kedua putingnya yang membuat geli pada area sensitifnya bagian bawah.

Kegiatan seperti ini hampir setiap hari ia lakukan. Namun sebelum ia memergoki Mark dan maminya, semua masih baik-baik saja. Ia masih memijitnya dengam cara baik dan sesuai aturan pijat payudara.

Namun semua itu berubah semenjak dua hari yang lalu. Yang mana sejak saat itu, jika ia melihat tubuhnya, otaknya langsung membayangkan Mark yang sedang mengusik tubuhnya dengan lembut.

Katakan saja ia gila, tapi mau bagaimana lagi, jika urusan masturbasi dia sendiri sangat menyukainya walaupun dirinya masih perawan.

Saat jemari Clara ingin bergerilya menuju titik sensitifnya, Ia pun tiba-tiba dikejutkan dengan suara ketukan pintu kamar mandi.

Clara segera meraih handuk piyama yang tergantung di sana Lalu memasangkannya pada tubuh telanjangnya.

Clara secara perlahan membuka pintu kamar mandi dan mendapati maminya Tengah berdiri di di depannya.

"Clara, mami pergi ke Bali dulu, mau lihat sahabat dekat mami yang lagi sakit. kemungkinan mami tidur disana dan pulangnya baru besok lusa. kamu nggak papa kan ditinggal sendirian.."

Clara tersenyum, "nggak apa-apa mi. Clara bisa kok jaga diri.."

Lauren mengangguk, "Tapi kamu tenang aja. Ada Mark yang jagain kamu selagi mami di bali. Mami juga perginya rombongan sama teman-teman yang lain."

Clara langsung terdiam saat nama Mark disebut.

ia menatap Maminya lalu kembali tersenyum, "Mami, Mami Tenang aja.. Clara pasti bisa jaga diri..nggak dijagain om Mark pun Clara masih aman mi."

Lauren kembali menggeleng. "NGgak sayang. Kamu tetap dijagain Mark. Mami udah bilang sama dia."

Melihat kekeras hatian maminya, Clara pun akhirnya pasrah. ia memilih mengangguk dan menerima saran dari maninya yaitu Mark menjaganya selama maminya pergi ke Bali.

"Ya udah. mami berangkat dulu ya sayang." pamitnya, saat ia hendak pergi, ia kembali teringat sesuatu, "oh ya, Mami sampai lupa, Mark masih tidur tadi. habis nge-gym, dia tidur lagi. kalau ada perlu apa-apa bangunin aja! Mami udah bilang kok sama dia."

Clara menganggukkan kepalanya paham. "Iya Mami, nanti kalau ada apa-apa Clara akan lapor ke bulenya Mami itu.." ucap Clara dengan sedikit bercanda.

"Yaudah, mami pergi ya.." Clara pun mengangguk setelah itu Lauren kembali berjalan meninggalkan Clara sedangkan Gadis itu kembali melanjutkan mandinya.

Setengah jam sudah Clara bersiap-siap mempercantik diriny.a sebenarnya ia tak menggunakan make up apapun kecuali pelembab dan bedak tabur bayi.

walaupun begitu, Bukan berarti dirinya tak punya alat-alat make up.

untuk alat-alat make up itu, ia hanya menggunakannya saat ke pesta saja. sedangkan di rumah, ia lebih memilih bedak bayi yang teksturnya ringan untuk menempel di wajahnya.

Setelah merasa cantik, Clara pun akhirnya melangkah keluar. Sesampainya di luar kamarnya ia tak melihat siapapun.

ia yakin Mark masih tertidur. secara perlahan Clara mulai melangkah menuju anak tangga dan satu persatu dia naik ke atas sampai langkahnya Terhenti Di depan pintu kamar Lauren.

Tanpa mengetuk Clara mencoba meraih gagang pintu dan membukanya secara perlahan. beruntung pintu tersebut tak terkunci sama sekali saat ia membukanya dan mengintip sedikit.

disana ia bisa melihat Mark yang masih tertidur pulas di atas ranjang.

Mark masih menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkan tubuh atasnya tak tertutup sama sekali bahkan oleh pakaian. Clara bisa melihat dengan jelas tubuh Mark yang yang sempurna dengan otot-otot yang terbentuk rapi.

Nekat dan punya keberanian berlebih, Clara pun mencoba melangkahkan kakinya kedalam secara perlahan.

Dia mencoba mendekat ke arah Mark. Dan ternyata sampai di sana Ia bisa melihat di atas ranjang ada pakaian yang berserakan dan ia juga bisa melihat ada celana dalam di atas sana.

Jika ia boleh menebak, itu artinya Mark sedang tidak menggunakan pakaian apapun. Clara kesusahan meneguk ludahnya.

Ia sungguh penasaran, Entah kenapa ia ingin kembali melihat milik Mark yang yang begitu Perkasa Saat memasuki maminya.

Ia ingin melihat keperkasaan tersebut dan gilanya lagi, sekarang ia merasakan adrenalinnya terpacu untuk mengintip.

Clara menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya secara perlahan.

perlahan namun pasti Ia pun berjongkok di samping tempat tidur lalu mencoba meraih ujung selimut Mark.

Jantung Clara berpacu dengan hebatnya apalagi saat jemarinya sudah mulai mengangkat selimut tersebut semakin lama semakin ke atas.

Saat apa yang ia cari hampir ia dapatkan, Mark pun menggeliat membuat Clara mematung ketakutan ditempatnya.

Ya Tuhan, mati kau Clara!! rutuk nya panik.

*****

Sugar Daddy I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang