{D&B}

9.7K 1.2K 290
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT

Selamat membaca.


[AUTHOR POV]

     Keesokan hari nya, Bella mempersiapkan segala hal yang di butuhkan, temasuk juga kebutuhan Bee, karena tak mungkin juga Bella meninggalkan Bee sendirian di apartemen. Bella melirik ke sana kemari, akan taruh di mana barang-barang nya karena Bella tak memiliki koper.

     Bella mangurut kepalanya yang terasa pening. Mulai dari kemarin dirinya belum sama sekali makan.

     "hei anjing, keluar!"

     Masih pagi, Daniel sudah teriak-teriak seperti orang kesetanan. Tak bisakah lelaki itu berbicara lembut padanya. Sejenak Bella melihat Bee yang asik memainkan sebuah mainan sederhana yang ku buatkan secara manual menggunakan sedotan. Ya tuhan hati Bella teriris, Bee begitu menyedihkan.

     "Bella anjing keluar!" teriak Daniel sekali lagi. Bella pun akhirnya keluar dengan wajah nya yang pucat.

     Di sana Daniel nampak menahan amarah. Terlihat dari genggaman tanganya yang mengerat hinga menonjolkan setiap urat tangan nya.

     "ada perlu apa kau memanggil ku?"

     Daniel mendorong Bella hingga membentur dinding. Tangan kekar nya menjambak keras rambut Bella hingga wanita menyedihkan itu meringis kesakitan.

     "kau lupa hari ini akan kemana bodoh?" desis Daniel tajam.

     Mata Bella berkaca-kaca bukan karena sakit hati, karena sakit di kepalanya. Bella sudah kebal semua hinaan dari Daniel.

     "k-kita akan ke indonesia. Menemui C-cyr."

     Plak

     Daniel menampar Bella hingga pipi mulus itu menjadi merah memar "lalu kenapa kau masih seperti gembel sekarang. Dasar Iblis! Anjing!"

     "a-aku tak mempunyai koper untuk membawa barang ku dan Bee."

     "barang najis mu tak cocok untuk di bawa. Dan juga anak cacat mu itu, aku tak akan sudi membawa anak cacat menemui Cyra ku."

     Bee bukanlah anak cacat, dia anak perempuan Bella yang sedang di uji kesabaranya oleh tuhan. Dia adalah anak baik. Hanya saja dia lahir dari orang seperti Bella.

     "l-lalu aku harus apakan barang ku. Dan juga siapa yang akan menjaga Bee di sini."

     "aku tidak peduli, mungkin anak cacat mu lebih baik mati sekarang dari pada di masa depan menyusahkan."

     Sebelum pergi Daniel masih sempat nya menendang tubuh ku. Perkataannya yang begitu menyakitkan. Ibu mana yang akan terima jika anak nya di jelekan?

     Bee bukan anak menyusahkan dia adalah anugrah dari tuhan. Dia sumber kebahagiaan Bella.

[BELLA POV]

DESTROYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang