{D&B}

4.3K 784 290
                                    

HAI.

VOTE DAN COMMENT!

D&B

IG: ZEZE_COMEL

_______

[AUTHOR POV]

   "I Love You To, Honey."

   Tubuh Bella menegang seketika, aliran darah mengalir deras ditubuhnya, seakan ada kupu-kupu berterbangan menggelitik perut nya. Bibirnya tersenyum dan pipi nya pun memerah. "A-apa yang kamu katakan Niel." balas Bella lirih.

    Mendengar suara Bella membuat kesadaran Daniel kembali, tangan nya reflek memegang erat pegangan kursi rodanya, setelah sadar apa yang baru saja ia katakan.

    "T-tidak, maksut nya I-love you to Bee." jawab Daniel gugup.

   Daniel benar-benar tidak sadar apa yang ia katakan tadi. Dia terbawa suasana. Ya, Daniel hanya terbawa suasana. Tidak mungkin dirinya bisa berganti mencintai Bella secepat ini. Sedangkan masih ada setitik nama Cyra dihatinya. Daniel hanya menyayangi Bella, hanya itu.

    "Oh." lirih Bella kecewa.

    "Beginikah rasanya terbang, lalu dijatuhkan." batin Bella.

    Namun kemudian Bella tersenyum kembali. Bukankah sebelumnya ia memang berniat akan membuat Daniel jatuh cinta kepadanya tanpa ada sandiwara. Yah, dirinya masih memiliki banyak kesempatan hingga Daniel benar-benar mengungkapkan cinta padanya tanpa ada sandiwara dan kebohongan.

    "Tuan, bisakah kita lanjut lagi perjalanan nya?" teriak Gega khawatir. Dia takut jika paman Ethan dan Alex berhasil melacak keberadaan nya. Tanpa Bella ketahui, sebenarnya mereka belibur dengan status buronan Paman Ethan.

     "Ayo, jalan menuju rumah orang tua ku masih jauh." kata Daniel, Bella mengangguk paham kemudian bangkit dar pangkuan Daniel lalu membantu Daniel menuju mobil. Bella tidak mengerti, pekerjaan apa yang sebenarnya Daniel lakoni saat mengalami kelumpuhan. Ia amati, harta Daniel tidak surut-surut terlihat mobil yang ia naiki kini. Sangat mewah untuk pekerjaan Daniel yang hanya sebagai Bodyguard.

    "Tidurlah, Honey. Biar Bee aku yang gendong" tutur Daniel penuh kelembutan. Sungguh menggetarkan hati Bella. Bella meletak kan kepalanya dibahu Daniel dan Bee ada di gendongan Daniel. Terlihat seperti keluarga romantis. Tapi sebenarnya mereka adalah keluarga buronan.

   Perlahan Bella memejamkan matanya tertidur, begitu pula Bee yang sudah mulai memejamkan matanya. Daniel memandang kedua nya dengan raut muka penuh cinta.

    Sungguh ia tak menyangka takdir nya akan terjertat bersama Bella. Dulu ia fikir, akan mudah membunuh Bella dan Bee karena dendam. Tapi ternyata memang tidak semudah itu.

   Meskipun pekerjaan nya memang sering membunuh, tapi entah kenapa dengan membunuh Bella dan Bee rasanya ada rasa tidak rela.

   Ia sungguh tidak bisa dan mungkin tidak akan pernah bisa sampai akhir hayatnya. Daniel mungkin akan hancur lebur jika suatu hari Bella dan Bee tiada. Dia akan kehilangan arah jika memang itu terjadi.

    "Seberat apapun rintangan hubungan kita. Aku tidak akan pernah melepaskan tangan mu. Aku akan buktikan betapa beratinya dirimu dan Bee untuk ku. Aku, kamu dan anak kita adalah satu yang tidak bisa dipisahkan, seberat apapun nanti ujian yang akan kita rasakan..."

    "...Jangan pernah ucapkan selamat tinggal."

______

    Setelah menempuh kira-kira 4 jam. Akhirnya mereka sampai ditempat yang dituju. Daniel tersenyum gemas, melihat kedua belahan hidupnya masih terlelap nyaman didada nya. Perlahan, tangan nya mengusap pipi Bella. "Bangun putri tidur, apa kamu tidak ingin bertemu kedua mertuamu, hm?" bisiknya serak.

DESTROYEDWhere stories live. Discover now