Goin' Out

4 0 0
                                    

^Fajar mulai menampakkan dirinya, tanda hari sudah pagi^

(Nampak 2 sosok guardian angel memasuki rungan tempat Aska beristirahat, mereka tak lain adalah Nana dan Lalisa).

(Nana Menghampiri Aska yang masih terlelap).

"Heyyy nak bangunlah!! Kita akan berkeliling!" Kata Nana Sambil Mengguncangkan tubuhku

"Hmm Iyaa.. "Aku terbangun oleh guncangan nana, oh lalice juga disini

Huwaa Sua nampaknya sudah bangun

"Aku akan kembali kesini setelah mengemasi barangku, ayo lalice" kata nana sambil mengajak lalice meninggalkanku

"Jangan sampai tertidur kembali!!" kata Lalice dengan nada memberi peringatan.

Aku bangkit dari tempat tidurku, mengecek apakah tas dan seragamku telah kering

"Nampaknya sudah kering" gumamku.

"Aku harus membawa beberapa cemilan" kataku sambil merogoh barang-barangku sambil mengatur barang yang akan kubawa, aku mengeluarkan beberapa cemilah yang kupilih agar nanti aku tinggal memasukkannya kedalam tas kulit pemberian Lalice.

Kalau di pikir-pikir makanan kerajaan lumayan oke tak seperti dugaanku, kufikir akan sangat aneh dan hambar meskipun rasanya tak selezat masakan yang selama ini aku konsumsi.

"Aku tak perlu mengkhawatirkan perutku"

Setelah mengemasi barang bawaanku, aku segera menuju ke kamar mandi rahasia dan berpakaian

"Gaun merah ini sangat indah! Akan kupakai ini!" kataku sambil tersenyum

^Setelah beberapa menit^

"Air disini sangat sejuk, dan tidak membuatku menggigil.. "

Aku segera mengeringkan rambutku dan bersiap

"Benar!! Aku hampir melupakan cemilannya!" kataku sambil memasukkan beberapa cemilan ke dalam tas kulit yang diberikan oleh lalice.

^Koridor Aptier^

"Lice kamu bawa koin kan?" Tanya Nana

"Tentu saja! Hari ini kalian bebas membeli apa saja!" Kata lalice sambil merangkul kami berdua

"Lu bawa duit berapa emangnya? " spontanku tanpa kusadari mereka menatapku tajam

(mati gue, mereka mana ngerti anjirr baru sadar gw)

"Maksud saya, kamu punya uang berapa? Lu itu bermakna saya kalau di tempat saya.. " jelasku singkat

"Lu? Duit apa?" Tanya Lalice

"Duit itu uang"

"Wahhhh!!! Keren!! Kapan kapan ajari saya bahasamu aska! " kata mereka kompak

Aku hanya senyum mengiyakan permintaan mereka

"Saya membawa 3 kantong koin emas dan 2 kantong koin perak" kata lalice

"wahhh!!! Lalice kau sangat hebat!! Aska apa kau tahu, 2 koin emas bisa membeli 3 budak sekaligus ! "

"budak? Owhh berarti sekitar 1-5 jutaan? Atau lebih?"tanyaku bingung sendiri

"Apa budak merupakan hal yang penting dan mahal?"Tanya ku kepada Nana

"Ya.. aku belum memiliki 1 budak pun, bukan karena tak mampu.. namun aku lebih memilih membeli perhiasaan dan beberapa peralatan minum the yang mewah.. aku tak butuh seorang budak.. itu akan menghabiskan banyak biaya untuk memberinya makan dan tempat tinggal" jelas Nana

"Berarti aku bisa membeli 1 paket cangkir edisi terbatas kan?"goda Nana terhadap Lalice

Lalice hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

Melihat anggukan kepala dari Lalice, Nana langsung melompat kegirangan seperti akan terbang kelangit ketujuh.

Aku dan Lalice tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala kami, melihat tingkah Nana yang amat kekanak-anakan.

^Koridor menuju gerbang^

"Kalian mau kemana?" sontak kami dikagetkan dengan kemunculan sesosok pria tinggi dengan tubuh kekar tersebut, Sparlion King.

(Mereka berdua membungkuk member salam, aku refleks mengikuti perilaku keduanya)

Sparlion King menatap kami dengan mata tajamnya, tatapan dingin yang sangat mengintimidasi sosok yang menatapnya.

Perasaanku mengatakan jika akan terjadi sesuatu hal yang tak baik.

Aska's SOULWhere stories live. Discover now