PART 3 (MEMORI)

23 1 0
                                    

Melupakan bukan berarti tidak akan ingat~
.
.
"sebenarnyaa... aku dan Yoshi.." Camelia menggantung kalimatnya dan menarik nafas dalam-dalam.

"sebelumnya memiliki hubungan lebih dari sekedar teman" lanjut Camelia.

Drttt drttt....
Ponsel milik Arata bergetar bersamaan kalimat yang di ucapkan Camelia.

"Bentar... Aku angkat telpon dulu ya" Ucap Arata lalu mengarahkan ponselnya ketelinga.

"yaa halo paman.." selagi Arata mengangkat telpon tersebut, Camelia menghela nafas legah berharap Si Arata tidak mendengar apa yang ia ucapkan.

Camelia menatap Arata yang sedang menelpon hampir 1 menit menatap Arata, tiba tiba kepalanya pusing

"ssss... " ringisan Camelia sambil memegang pelipisnya.

Begitu melihat Camelia bereaksi seperti memijat mijat pelipis, seketika Arata mematikan telpon nya sesudah memberitahu pamannya bahwa ia akan menelponnya lagi.

"A-ada apa?" melihat wajah Camelia sedikit pucat membuat Arata panik dan menyentuh pipi lembut Camelia.

"Tak apa, aku hanya pusing biasa" Camelia menyingkirkan tangan Arata.

"Aku mau pulang" Camelia memperbaiki ransel yang sedikit terturun di pundak nya lalu pergi meninggalkan Arata.

Arata hanya menatap Camelia yang pergi meninggalkannya, tatapannya penasaran dan khawatir.

TWITT~ TWIT ~

Suara alarm mobil milik Camelia, ya Camelia membuka mobilnya lalu masuk dan menutupnya kembali, kepalanya ia tungkupkan di kemudi mobil mewah miliknya.

"kenapa pusingnya kambuh lagi" ia bergumam lemas masih dengan posisi seperti itu.

Drtt..drtt..

Ponsel camelia bergetar dan membuat Camelia mengangkat kepalanya, ia lalu mengambil ponsel miliknya dari dalam jas sekolahnya

Nomor tidak dikenal itu lagi?

Iaa mengeluh melihat notifikasi diponselnya, ia lalu menyentuh notifikasi tersebut lalu memunculkan file foto,

"apalagi ini?"ucapnya kesal. Bagaimana tidak kesal sebelumnya Nomor tidak di kenal ini mengirim foto foto tidak jelas, awalnya foto bangunan yang sedang di renovasi, hari berikutnya gambar lapangan basket sebuah sekolah namun ia tak tahu sekolah itu ada di mana, dan sekarang mengirimkan file foto baru lagi.

Dengan hembusan nafas kesal Camelia menyentuh file itu untuk membukanya, ketika foto itu muncul Camelia membulatkan mata serta bibirnya sedikit terbuka, ia sangat terkejut melihat foto yang dikirimkan oleh nomor yang tidak di kenal itu,

"Foto mobilku.. Dan.. Dan lokasinya sama seperti lokasi sekarang" ucap Camel sangat terkejut saat melihat foto yang dikirim dari nomor tidak dikenal itu. Bagaimana tidak terkejut kalau dilihat dari foto tersebut foto mobil miliknya yang ia naiki saat ini, berarti Nomor tidak dikenal itu sedang berada di belakang mobilnya dan telah memotretnya.

Camelia menegug ludah tangannya perlahan mengarah ke tombol pengunci pintu mobil dan kemudian menyalakan mesin mobilnya sedetik kemudian mobilnya melaju mengarah ke pintu keluar gerbang sekolah.

Vroommm...
Sebuah ninja berwarna hitam serta
Seseorang berpenampilan serba hitam yang sedang mengendarai ninja tersebut melaju menyusul arah mobil Camelia melaju.

"Si-siapa orang itu?" Camelia penasaran sesekali melihat arah kaca spion mobil dan menyelipkan helaian poninya yang menutupi matanya ke belakang daun telinganya.

"ternyata itu pemilik nomor aneh itu" Camelia berusaha melihat nomor Plat motor ninja tersebut namun sayangnya motor tersebut tidak terdapat nomor plat.

"huffttt" Camelia sedikit kesal dan menginjak gas mobilnya. Menyalip beberapa pengendara mobil lainnya.

Disaat mobil Camelia melaju pengendara ninja tersebut juga melaju,

"Ck... Aku harus lewat jalan pintas" Camelia seketika membelokkan kemudinya mendadak ke arah jalan tol.

"Kejar saja kalau bisa" Camelia tersenyum licik sembari melirik ke spion mobil.

Camelia telah memasukin gerbang tol dan merasa legah karena pengendara ninja hitam tadi tidak dapat mengikutinya lagi.

"Untung saja dekat jalan tol, huffft aku mesti kemana ini" Camelia menepuk kemudi mobilnya.

"hufftt mesti keluar tol lalu balik lagi nih" Camelia melirik arloji silver miliknya yang melihatkan jarum jam saat ini tepat pukul 18:00.

"Sudah jam 6, apa sempat yaa pergi ke biskop bareng Nia dan Loli" lagi lagi Camelia mengel nafas merasa sangat lelah.

Sementara diluar tol yang tidak lain si pengendara ninja hitam tersebut tengah berbicara sendiri, tidak, sepertinya ia tengah menelpon seseorang melalui earphone yang ia kenakan di balik helm hitamnya.

"ia memasuki jalur tol dan aku tidak bisa mengejarnya, baik aku akan segera mencari jalan lain" ucap orang tersebut lalu mematikan ponselnya.

.

~Mall FC Bandung

"Aduh sebentar lagi filmnya mulai nih, Camelia kemana ya, ponselnya tidak aktif" Loli mengoceh sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan menu memanggil Camelia.

~TO BE CONTINUE

SchoolingWhere stories live. Discover now