PART 4 (PERCIKAN MEMORI)

14 0 0
                                    

~mohon maaf atas kesekian tahun baru bisa update karena sempat lupa password, dan baru bisa mulihkan. Di tambah makin sibuk kerja. Tapi aku senang bisa lanjutin cerita ini, selamat membaca kembali cerita Schooling.
.
.
.
PART 4 PERCIKAN MEMORI~

Drrrttt drrrrtttt.... Drrrttt drrrrtt... ponsel Camelia bergetar menimbulkan banyak notifikasi 10+ panggilan tak terjawab dan banyak sekali pesan masuk. Camelia menepikan mobilnya, iya sudah berada di luar tol setelah masuk, keluar lalu masuk lagi ke tol untuk kembali ke kediamannya. Camelia menekan tombol memanggil di samping nama Loli yang tertera di ponselnya.

"Haloooo Camel, kau dimana, kenapa baru aktif, kau tidak kenapa kenapa kan?" Baru beberapa detik telpon Camelia di angkat oleh Loli dan di sambut dengan pertanyaan pertanyaan di sertai nada yang penuh kekhawatiran.

"Maaf loli tadi ada sedikit masalah, tapi sekarang sudah aman kok, aku sebentar lagi sampai rumah lalu aku langsung siap siap dan on the way ke sana ya, kalian duluan saja nontonnya" jawab Camelia berusaha menjelaskan dengan tenang, ia tidak mau temannya itu tahu soal hal tadi.

"Masalah apa? Kau baik baik saja kan?" Loli masih khawatir. Siapa yang tidak khawatir setelah pulang sekolah ponsel Camelia tidak aktif sampai sekarang. Dan terlebih lagi Camelia bukan type perempuan yang ngaret.

"Hanya masalah kecil saja kok, aku lupa menyimpan kunci mobilku dimana, ternyata tertinggal di taman hehe dan juga tiba tiba ponselku tidak memiliki jaringan"  Camelia tertawa kikuk berharap Loli percaya.

"Hufftt Camell bikin panik sajaa aku pikir kau kenapa kenapa" Suara Nia terdengar sedikit mengomel, raut wajah kedua sahabatnya itu sudah legah dan tidak khawatir lagi.

"Hehe maaf guys, sebentar lagi aku pulang dan siap siap on the way kesana. Kalian masuk teater duluan saja ya nanti aku susul" ucap Camelia dengan nada riangnya.

"Baiklahhhhh Camel" ucap kedua sahabatnya itu dengan nada yang tidak semangat. Karena harus memulai awal filmnya tanpa Camel.

Vroommmmm... Camelia kembali menjalankan mobilnya setelah menutup telponnya.
.
.
"Hufftttt" Camelia menghela nafas sedikit menggembongkan pipi nya.

"Aku harus cepat" ucap Camelia sembari merapikan poninya dan segera mengambil tas dan tidak lupa kunci mobilnya ia bergegas pergi. Camelia sangat terburu buru ,ia tidak mau membuat sahabatnya terlalu lama menunggu, karena Camelia sama sekali tidak pernah ngaret seperti saat ini.
.
.

Latar berpindah ke sebuah toko buku yang terdapat di dalam Mega Mall, Mall yang bisa di sebut sangat modern di Bandung.

"Basket untuk pemula" ucap Pria tersebut yang tengah membaca cover sebuah buku yang ia pegang. Pria itu tersenyum sembari berjalan menuju kasir.

"Semogaa aku cepat bisa mempelajarinnya" Setelah bergumam sendirian serta tersenyum sendirian pria itu berjalan menuju eskalator.

Brukkk...

"Ahkkk" jerit pelan gadis yang tidak sengaja tertabrak oleh pria tersebut ketika ingin menuju ke eskalator arah turun. Ponsel gadis itu terjatuh serta earphone yg ia pakai tercopot dari telinganya.

Mereka tertabrak karena pria tersebut asik menatapi buku yang ia bawa. Dan si gadis tengah sibuk mengotak atik ponselnya.

"Maaf, kau tidak apa apa?" Pria tersebut jongkong berusaha memastikan si gadis. Sedangkan si gadis sedangan mengambil ponsel serta earphone yang masih terpasang di ponselnya.

"Iyaaa gpp, lain kalii..." Gadis itu menyelipkan poninya ke belakang telinganya sembari ingin menatap pria tersebut tapi ia terdiam sesaat ketika melihat pria tersebut.

"Kau..." Gadis itu berkata dengan sinis tapi wajahnya memerah.

"Camel..." Pria tersebut tersenyum lebar sembari membantu Gadis tersebut berdiri dengan memegang bahu gadis tersebut dengan kedua tangannya. Yap Gadis tersebut Camelia dan Pria tersebut tidak lain adalah Arata si paling suka senyum.

SchoolingOn viuen les histories. Descobreix ara