Prolog

18.7K 350 8
                                    

----------------


"Jadi dok, saya kenapa?"

Pertanyaan Bobby muncul waktu dokter yang ia datangi selesai men-usg permukaan perutnya yang berotot.

Dokter itu kelihatannya tidak yakin dengan apa yang ia lihat tapi Bobby pun seolah dibuat bingung terlebih bagaimana ia bisa terdampar di ruangan dokter spesialis kandungan.

Ia yang seorang pria meskipun gay dengan hiasan otot-otot perut kokoh, dada bidang, trisep dan bisep yang terpahat malah berakhir di tempat praktik kandungan akibat saran dari seorang dokter yang pertama kali menangani keanehan yang dialami Bobby selama seminggu terakhir.

"Saya tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi, pak Bobby memang hamil."

"Hah!" Bobby terlonjak kaget, "dokter engga bercanda kan?"

Dokter itu menggeleng tanda tidak sedang bercanda dan malah menampakan wajah super serius. Dokter pun menyerahkan hasil foto usg kepada Bobby.

"Itu janinnya. Umur janin masih berusia 2 minggu, cukup rentan untuk gugur. Saran saya perbanyak istirahat dan jangan beraktifitas lebih."

"Terima kasih dok"

------

Bobby segera pulang ke apartemennya dan segera merebahkan tubuhnya di sofa pasca sampai.

"Bocil sialan!" Umpat Bobby kepada seseorang yang berada di ingatannya.

Seseorang yang di sebut Bocil itu adalah ayah dari janin ini. Janin yang Bobby kandung.

Bobby teringat ketika kurang lebih 3 minggu lalu ia mengunjungi suatu club malam yang dimana ia akhirnya bertemu dengan bocah SMA itu.

Bobby yang sedih dikarenakan di putuskan oleh pacar prianya akhirnya berlabuh di sebuah klub malam sendirian. Mengacuhkan wanita-wanita lajang yang menggodanya. Bobby duduk sendirian di temani minuman laknat yang ia pesan. Tegukan demi tegukan berhasil ia habiskan hingga menyebabkan ia kehilangan kesadaran perlahan. Meski begitu ia teringat bahwa ia harus segera pulang karena masih ada beberapa tugas kantor yang harus ia selesaikan.

Dengan sempoyongan ia berjalan, namun bukan ke arah pintu keluar yang ia tuju malah berakhir di toilet pria.

Bobby yang setengah sadar akhirnya membuka sebuah bilik pintu toilet yang terdapat seorang remaja.

"Oh shit!" Umpan remaja itu. Ia terkejut melihat pria kekar tiba2 masuk ke dalam bilik yang ia pakai untuk melakukan aktifitas favoritnya, yaitu handjob.

Ya, ia sedang mengasah pedangnya disana. Namun nampaknya gagal karena ada pria sialan yang mengganggu kegiatannya.

Bobby mulai meracau dan kini mulai memanggil nama "Doni" kekasih yang mencampakannya.

"Doni" panggil Bobby ke arah remaja itu seolah-olah yang dihadapannya adalah Doni.

"Siapa lu?!" Tanya Remaja itu sekaligus membentak Bobby karena Bobby mulai ingin menyentuh wajahnya.

"Maafin aku, aku janji engga bakalan bantah kamu lagi. Tapi plis balik sama aku lagi ya?"

Racau Bobby terus-menerus membuat remaja itu jengah. Ia lalu mendorong Bobby hingga keluar bilik. Namun, tanpa sengaja Bobby yang di dorong ikut menarik tubuh remaja itu hingga ikut terjatuh ke atas tubuh Bobby.

Hamil Gara-Gara Anak SMAWhere stories live. Discover now