31

5.9K 170 7
                                    

Suasana tenang dengan alunan musik klasik  yang merdu mengiringi langkah Leonard dan Laras . Dengan penuh pertimbangan Leonard memilih terbuka untuk dirinya sendiri. Tekadnya kini sudah bulat.  Seperti beberapa hari yang lalu yang di katakan Leonard di depan Helen , dia berucap akan mencoba menerima kehadiran Laras yang bisa di bilang memang sudah cukup terbiasa dengan kehadirannya, hanya saja dirinya masih berfikir menunggu wanita yang dulu bersamanya . Wanita yang sangat Helen benci dan juga Robert. Pria berumur itu sangat dendam dengan wanita Asia berambut cokelat yang sangat di cintai putranya.

" Apa semua yang di inginkan anak itu kamu penuhi honey". Ujar Robert .

Helen mengangguk seraya menggelayut manja . " Cobalah mengobrol dengan Laras sayang, dia anak yang manis dan polos ". Jawab Helen . Memeluk suaminya yang tengah melepas kemeja kerjanya .

" Dia wanita Asia, aku yakin ada maksud tersembunyi dia mendekati Leonard ". Robert masih sibuk melepas kemejanya menghadap cermin besar .

" Anak kita tidak sebodoh itu honey ". Helen melepas pelukannya dan duduk di tepi ranjang.  Robert melihat itu dan menunduk .

" Temenin aku mandi ya, jangan bahas itu lagi aku cukup lelah sekarang ".

Cupp!!!

Robert mengecup singkat Helen dan tersenyum melihat Helen yang memerah karna malu . " Aku sudah mandi Robert ". Ujar Helen di dalam kamar mandi .

" Air di rumah ini tidak akan habis sekalipun kamu mandi 10x sehari Helen ". Jawab Robert. Melepas satu persatu baju Helen .

Tanpa menjawab lagi kini Helen menerima kekalahannya. Suaminya memang keras kepala begitu jelas sifat keras di diri Leonard terdapat dari sang ayah .

  

     Suara musik klasik terdengar nyaman untuk telinga asing Laras, duduk dan memakan makanan yang sudah Leonard pesan. Keduanya menikmati hidangan dengan Susana romantis restoran itali .

" Kamu ingin kemana setelah ini ". Ujar Leonard mengusap punggung tangan Laras.

" Hmmm... Menonton ". Jawab Laras berfikir keras.

" Oke. Setelah ini kita kencan ". Leonard mengecup tangan Laras dan Laras tersenyum bahagia .

 Leonard mengecup tangan Laras dan Laras tersenyum bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Aaaakkkhhh uuugggh leooo...". Erangan Laras memenuhi isi kamar mereka . Nampak kenikmatan yang tidak Tara yang Laras dapat .

Kedua tangan kekar Leonard begitu kuat , bokong sintal milik Leonard menekan begitu kuat dengan tempo pelan namun begitu menghujam inti tubuh Laras.

Laras mendongak dan meremas kaki ranjang dengan kuat . Tubuhnya terangkat dengan bibir menganga karna tidak tahan dengan gejolak di tubuhnya .

" Hhuuhhh Laras... Kau sangat nikmat sayang aaaahhhh uuuhhh tahan baby uuuughh". Leonard begitu gila . Keringat keduanya bercampur dan .. " aaaaarrrgggghhh Leo stop!! ". Laras menahan dada kekar Leonard namun kekuatannya tak sebanding dengan Leonard yang tengah  memompa tubuhnya dengan kecepatan tinggi. Tubuh Laras melemah suaranya terdengar paru bercampur tarikan nafas yang terputus-putus.

See You In SeoulWhere stories live. Discover now