Untuk Kita Yang Alpa

4 0 0
                                    

Sayang, hidup katanya tentang bersenang-senang, dan kita yang telanjang kaki berlari kesana-kemari menertawakan duka yang lengang.

Benarkah?

Lantas, kemana kau bawa pergi rindu-rindu yang lama berkarat di relung hatimu?

Aku tlah lama menunggu. Di depan rumah kita yang halamannya ditumbuhi bunga warna-warni, kecemasan meranggas subur.

Andai bisa kukemasi gugupku, menyambut maafmu—yang payah kuterima namun tak apa-apa.

Nyatanya, kita terlalu alpa mengeja waktu.

Pada akhirnya setiap kita sibuk menenangkan dan menghibur diri
masing-masing.

Begitu panjang arak-arakkan di kepala
yang riuhnya tak bisa dipadamkan hanya
dengan sekali menangis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kekalahan Tanpa Pemenang Where stories live. Discover now