3

263 2 0
                                    

"mau kemana lagi? Ayo bapak antar"ucap pria itu.

Ruangan itu sejenak hening.
Hanya terdengar suara air hujan diluar sana.

"Mau ketempat kyai Subhi?" Tanya MarlIna.

"Ya ayo,kalau mau.besok kita berangkat"ucap Sugino.

"Aku ikut ya,pak. Libur juga aku besok" ucap Febrian.

"Boleh,sana tidur.dah malem"

Siang harinya,setelah menunggu beberapa saat.mereka bertiga berangkat dengan diantar sebuah mobil travel,perjalanan beberapa jam itu terasa begitu lambat, meskipun sang sopir telah memacu kendaraan itu secepat yang ia mampu.

setelah menempuh beberapa jam,mereka bertiga sampai di sebuah pondok pesantren.jam menunjukan pukul delapan malam,saat Sugiono mendekati seorang santri pria yang tengah berjalan membawa beberapa buku kitab di tangannya.

"Pak kyai lagi ngajar,belum bisa diganggu.tapi,tadi sudah pesan ke beberapa santri,kalau ada yang nyari.suruh ke pondok tamu,mari saya antar"ucap pemuda berpakaian putih itu.

Mereka bertiga diantarkan kesebuah bangunan kosong,dengan penerangan sebuah lampu lima Watt di terasnya.bangunan berlantai keramik berwarna biru itu tampak teduh.ada dua kamar dan sebuah kamar mandi,sebuah meja yang terbuat dari kayu jati yang dipotong melintang,permukaannya tampak halus karena di amplas tanpa pernis.

"Dah lama?"tanya seorang pria bersorban setelah mengucapkan salam.

"Baru aja Gus,lagi sibuk keliatannya"ucap Sugiono.

"Wis sue gak mrene, anakmu Piro?"tanya pria itu."baru satu Gus,belum dapat adik dia"jawab Sugiono disusul tawa keduanya."feb,kenalan dulu sama pak kyai ini,loh"

Febri mencium tangan Subhi, pria itu memperhatikannya dari ujung atas sampai bawah."kenapa Gus?" Tanya Sugiono."gak papa,istrimu sehat?"

"Ya,gitu lah,gus.apa mungkin ada yang jail? Dah berobat ke dokter, rumah sakit,dah sampai Jakarta,gus.belum sembuh sampai sekarang"ujar Sugiono.

"Dah,alternatif?" Tanya Gus Subhi.

"Sering,tapi,gak tuntas.senin sembuh,Sabtu ada lagi"jawab Sugiono.

"Anakmu kan bisa,opo gak roh awakmu?" Tanya pria berikat kepala hitam itu,membuat kaget semua orang disana.

"Kamu bisa,feb.kenapa gak kasih kabar bapak sama ibu?"tanya Sugiono.

"Aku gak tau pak,maksudnya apa ?"tanya Febri tak mengerti.

"Ya sudah,kalo gitu nanti tak ajari.kirang ajar kalo orang bikin santet kok gak dibalas"ucap kyai Subhi.

"Terus,istri saya gimana,Gus?"tanya Sugiono.

Kyai Subhi tertawa keras,beberapa santri di sekitar yang tak pernah mendengar pimpinan mereka tertawa sekeras itu,mengendap-endap menguping.

"Besok pagi,sekarang istirahat dulu.anakmu dah tau,ada apa"ucap Subhi kemudian berjalan meninggalkan hunian itu.

"Mau apa besok,pak?"tanya Febri tak mengerti.

"Ya gak tau,kamu pernah lihat apa?ngomong sekarang!"ucap sugiono.

"Aku gak inget,pa"ucap febri.ia lalu mengingat ingat,tapi semua itu malah membuat rasa kantuknya makin kuat dan akhirnya tertidur.

jam 3 pagi,suasana pondok telah ramai.puluhan orang santri bergiliran membersihkan diri,semua aktifitas akan dimulai pagi buta.tak seperti warga masyarakat umum,di pondok aktifitas dimulai sebelum subuh.

Asing,itu yang Febri saksikan dan rasakan saat ini.saat puluhan orang beraktifitas dipagi buta,dengan segala kesibukannya.

"Nanti,kamu ketemu pak kyai" ucap sugiono

The Story' of dukun santetOù les histoires vivent. Découvrez maintenant