9• has it started?

1.5K 25 0
                                    

Sekitar pukul delapan pagi, Rei sudah pergi pamit pulang. Tak lupa dengan janjinya semalam, ia mengajak Anna untuk berkunjung ke cafe miliknya. Anna sudah mendapat alamat cafe tersebut, ia hanya perlu pergi sebentar lagi.

Saat jarum jam menunjukkan pukul sebelas siang, Anna segera bergegas. Ia memakai rok sebetis berwarna cream yang di lapisi celana stoking hangat. Tak lupa memakai mantel pink yang baru ia beli kemarin.

Untung saja, di luar salju tidak turun lebat. 9 derajat, Suhunya cukup dingin untuk Anna. Ia memilih untuk naik taxi saja dari pada kereta bawah tanah.

Ia berangkat sesuai dengan alamat yang diberikan Rei tadi pagi. Sekitar sepuluh menit kurang, taxinya berhenti di sebuah bangunan kecil yang bernuansa vintage dengan sepeda tua yang tertata rapi didepan display kaca mereka.

Setelah membayar ongkos, Anna turun. di pikir pikir cafe ini tidak terlalu jauh dari apartemennya. Mungkin memakan waktu lima belas menit dengan berjalan kaki. Lain kali aku jalan kaki saja, pikirnya.

Anna membuka pintu kaca di iringi bunyi bel yang memenuhi ruangan tersebut.

"irasshaimase"

Terdengar sambutan dari seorang gadis cantik yang berdiri di belakang meja kasir. Mereka memakai apron berwarna hitam. Menggemaskan, batin Anna.

"Aku ingin memesan satu Matcha latte hangat dan satu cheese cake" ucap Anna menyebutkan dua menu yang ia baca di papan menu.

"Iya, atas nama siapa?"

"Anna"

"Okei, tunggu sebentar ya Anna-Chan. Alat ini akan berbunyi jika pesanan mu sudah siap, terimakasih" kata pelayanan itu sambil memberikan sebuah alat berbentuk bulat. Anna pernah melihatnya di dorama.

Ia menerima alat tersebut lalu tersenyum sambil mengucapkan terimakasih, Gadis yang ada didepannya ini sangat manis membuat siapa saja ikut tersenyum.

Gadis itu duduk di meja yang berhadapan dengan kaca. Dari disini ia bisa melihat para pejalan kaki yang hilir mudik di trotoar jalan. Walaupun cuaca dingin, Jepang tidak pernah sepi.

Ia menyalakan Handphonenya, membuka aplikasi chat lalu masuk kedalam room chat yang bernama Tanaka Rei.

"Anna?"

Baru saja akan mengetik, ia sedikit kaget saat suara bariton memanggilnya. Sontak ia menoleh, seketika tersenyum ketika menyadari orang yang memanggilnya adalah Tanaka Rei, orang yang akan ia chat Barusan.

"Kapan kamu sampai, Kenapa tidak menelfon ku?" Tanya Rei sambil duduk menarik kursi disebelah Anna.

"Suprise" goda Anna.

Rei tertawa renyah, "kamu sudah pesan? Mau makan apa, aku traktir" tawarnya tapi sayang Anna menggeleng, "eh, gak usah repot repot. Aku sudah pesan, kok. Tinggal nunggu aja"

"Baiklah, tapi aku akan mentraktir mu lain kali dan kamu tidak bisa menolak. Omong omong, diluar sangatlah dingin, kenapa kamu menerobos cuaca dingin ini?" Tanya Rei dengan nada khawatir.

"Ah, tidak. Aku kesini naik taxi, jadi lumayan tidak kedinginan. Kemarin kan kau sudah berjanji akan mengajak ku ke cafe, dari pada suntuk dikamar terus, yasudah aku keluar jalan jalan" jelasnya

Tiba tiba, alat kecil berbentuk bulat yang ada di atas meja berbunyi, tanda pesanannya telah siap.

"Biar aku saja" kata Rei mengambil alih alat tersebut lalu segera pergi. Anna yang melihat itu tersenyum kecil.

Rei kembali dengan membawa nampan yang berisikan satu gelas matcha latte hangat dan dua buah cheese cake.

"Sepertinya tadi aku hanya memesan satu cheese cake"

"Aku menyuruh pelayan memberi bonus cheese cake untuk mu. Kue ini sangat populer di cafe, tentu saja kamu tidak akan puas jika hanya memakan satu" jelas Rei.

Anna tersenyum girang, "terimakasih. Apa kamu tidak akan kena marah oleh atasanmu?" Tanyanya.

"Tenang saja"

Anna mulai menyendokkan potongan kecil cheesecake pada mulutnya. Enak, cheesecake ini sangat pas di lidah gadis itu, ia tersenyum girang sambil menggoyangkan kepalanya gemas.

Rei yang melihat itu tersenyum, netra nya tak bisa lepas dari gadis yang ada disampingnya.

~ Rent a cuddle ~











RENT A CUDDLE  Where stories live. Discover now