Legenda Yang Hilang 1

214 15 0
                                    

Jumat, 17 Mei 2019

***

SELAMA kuburan masih menjadi tempat menyimpan orang mati, suasananya tetap Saja berkesan angker. Kegelapan malam sering menaburkan bayangan yang menyeramkan di sekitar kuburan mana pun. Aroma wangi kembang juga sering tercium oleh orang yang lewat tak jauh dari kuburan.

Pantas jika bulu kuduk Hindi menjadi merinding ketika mobilnya melintas di depan pintu gerbang tanah pemakaman umum itu. Hindi mengemudikan mobil sendiri dalam keadaan kaca samping terbuka. Aroma bau wangi bunga Kamboja terhirup olehnya dan menimbulkan kecemasan kecil di hati.

Wanita muda itu berusia sekitar 28 tahun, masih single. Dia adik kandung mendiang Nyonya Misye, yang meninggal akibat gangguan dari Iblis Abrada. Wanita muda berambut lurus sepundak dengan bagian depan diponi itu tak bisa menangguhkan niatnya untuk datang ke rumah Kumala Dewi.

Ada sesuatu yang amat penting harus segera dibicarakannya dengan Kumala Dewi. Maka walaupun sudah pukul delapan malam lebih, Hindi tetap menuju ke rumah Kumala, si paranormal cantik itu. Sebenarnya bisa saja ia menelepon Kumala Dewi. Tetapi apa yang ingin disampaikan kepada si anak bidadari itu cukup panjang-lebar. Sehingga jika dilakukan lewat telepon akan memakan pulsa banyak. Hindi pun tak ingin menunda niatnya, karena persoalan yang dihadapi merupakan persoalan yang tak bisa dibiarkan sampai berlarut-larut.

"Hanya Kumala yang bisa menangani kasus ini! Aku yakin hanya dia yang mampu menyelesaikannya. Mudah-mudahan dia ada di rumah!" ujarnya dalam hati dengan nada sedikit tegang.

Banyak orang yang pernah mendengar nama Kumala Dewi, tapi belum tentu orang itu pernah bertemu dengan anak bidadari tersebut. Sebagian orang yang sudah kenal dengan Kumala mengetahui asal usul si paranormal cantik itu, tapi tidak semua mempercayainya.

"Dia memang mempunyai kekuatan supranatural cukup tinggi. Itu aku percaya. Tapi tentang dirinya adalah anak dewa yang dibuang ke bumi dan menjadi gadis cantik yang memburu cinta sejati dari seorang lelaki, oooh saat itu nanti dulu. Nggak mudah membuatku percaya. Kurasa itu hanya sebuah dongeng, atau legenda yang telah lama hilang? Ada pula yang mengatakan, cerita itu hanya sebuah kiasan saja. Bahwa betapa sulitnya mencari cinta sejati itu, sampai-sampai anak dewa pun diturunkan ke bumi untuk ikut berlomba mencari cinta sejati. Jadi pengertian tentang Kumala Dewi adalah anak bidadari yang aslinya bernama Dewi Ular dan dibuang ke bumi untuk mencari cinta sejati, itu semua hanya kiasan belaka. Bukan dalam arti yang sesungguhnya."

Secara langsung maupun tidak langsung, Kumala memang pernah mendengar pendapat orang seperti itu. Bagi Kumala, siapa pun bebas berkomentar tentang dirinya, bebas menilai dan bebas berpersepsi. Kumala merasa tak perlu ngotot membela diri di depan orang-orang yang kurang mempercayai jati dirinya itu. Baginya yang penting orang itu tidak mengusik ketenangannya. Tidak mengganggu kehidupannya, cukup! Tak ada yang perlu diperdebatkan lagi.

Mereka menjadi tidak percaya dengan jati diri Kumala sebenarnya, sebab penampilan Kumala memang tidak seperti bidadari dalam dongeng-dongeng klasik. Kumala tidak mempunyai sayap, tidak memakai selendang, tidak terbang ke langit dan sebagainya. Kumala hanya memiliki seraut wajah cantik yang amat memukau dan menarik perhatian lawan jenisnya. Selain sangat cantik, ia juga mempunyai tubuh yang sexy dan bentuk dada yang indah, walau bukan berarti montok sekali. Ukuran dada itu adalah ukuran yang ideal. Dan bukan merupakan lambang sex-apple. Jadi tidak seperti dadanya Madona atau bintang Hollywood lainnya.

Seringnya Kumala tampil dengan jeans ketat dan blus yang dirangkap jaket atau rompi itu membuat orang semakin tidak percaya bahwa Kumala adalah bidadari muda keturunan Dewa Permana dan Dewi Nagadini. Apalagi jika mereka bertemu Kumala di sebuah cafe atau diskotek, maka mereka akan semakin tidak percaya lagi.

26. Legenda Yang Hilang✓Where stories live. Discover now