4.

469 9 1
                                    

Happy reading gess
_
_
_
_

Carol tak taau apa yang sudah terjadi semenjak ia datang ke dunia ini. Tapi yang pasti semuanya sudah berbeda dari alur yang seharusnya ,,emm maybe?
Carol kira ia hanya menjadi figuran yang diabaikan oleh keluarganya. Tapi apa ini? Yang ia dapatkan tingkah aneh daddy nya membuat ia harus merasakan risih.

Oke, back to topick !
Sekarang ia harus mensiapkan mental dan fisiknya sebelum bertemu orang itu.

'Tarik napas ,,, keluarkan ,hufft.'

Ketika ia akan pergi ke kamar daddy nya, ia dikejutkan oleh sebuah tangan melingkar memeluk dirinya dari belakang. Reflek ia terkejut dan melihat siapa orang itu. Satu kata untuk orang itu 'motherfucker man '.

"Daddy?".

John hanya terdiam sembari menulusupkan kepalanya di ceruk leher jenjang carol. Ia menghirup rakus harum vanila yang menjadi khas bau carol. Tangannya semakin erat memeluk pinggang carol sesekali mengecup bahu carol karna memakai baju yang terbuka.

 Tangannya semakin erat memeluk pinggang carol sesekali mengecup bahu carol karna memakai baju yang terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


RISIH
Itu yang dirasakan carol, namun ada rasa lain juga yang menyerang. Deru nafas john serta kecupan kecupan yang ia berikan pada carol membuatnya merinding dan juga geli.

Satu tangan john merambat ke bawah mengelus paha carol yang terekspos indah.

Carol melenguh, sedikit demi sedikit kewarasannya semakin hilang saat kenikmatan itu melanda dirinya. John seperti mendapat lampu hijau, ia membalikan tubuh carol hingga mengahadap dirinya. John mencium bibir sang gadis dengan buas (gadis?) bahkan ia dengan berani memasukan lidahnya mengabsen deretan gigi rapi carol dengan lincah.

"Ahh,,stop"

Tanpa mengindahkan ucapan carol, john malah bertingkah semakin agresif. Ia mengangkat tubuh carol dan meletakannya di meja rias. John mengusap punggung carol dan menatap sang empu yang masih terengah engah akibat ciuman tadi. Wajah cantik yang memandangnya sayu membuat jiwa lelakinya meronta ronta. Ia tak tahan langsung melumat kembali bibir carol kemudian turun ke leher jenjangnya, menyesapnya bagaikan candu yang semakin membara.

"Ddad,sshtop".

John malah semakin bertingkah. Ia menatap gundukan indah yang masih terbalut baju itu. Ia menjilat tulang selangka terus menurun sampai ke dada atasnya. Ini hari terindah bagi john yang belum ia pernah rasakan. Perempuan ini membuatnya jatuh sejatuh jatuhnya kedalam pesonanya. Ia tak ingin mengakhiri ini namun sial telpon berdering panggilan dari sekretarisnya itu membuatmya muak. Sebelum itu ia menatap kepala sang gadis kemudian menariknya ke dalam pelukannya.

"Halo?".

"__________".

"Saya kesana sekarang".

Carol tersadar apa yang terjadi langsung melepaskan pelukan itu. Ia menatap nyalang ke arah john yang hanya menampilkan senyum smirknya.

This Figuran Where stories live. Discover now