6.

414 10 4
                                    

Happy reading
.
.
.
Malam hari Carol baru sampai di mansion utama. waktu sudah menunjukan pukul 9 malam dan lampu masih banyak yang menyala.

"Ya ampun Carl kamu dari mana aja, aunty cariin dari sore tapi gak ada di kamar kamu. Aunty khawatir banget sayang. Kamu dari mana sih??"

Carol terdiam tak tahu harus menjawab apa. Ia takut di anggap tidak sopan karna telah memasuki ruangan tadi tanpa izin dahulu.

"Carl?" Lusi masih menunggu jawaban.
"emm, itu aunty,, aku,akuu jalan ke depan kompleks tadinya, tapi di liat liat lagi banyak tempat yang menarik jadi sampai malem aunty."
"Tempat apa sih, aunty kok gak tau sih"
"ehhmm, ada deh. Ya udah aunty, Carl ke kamar dulu yaa,bye"
"Tapi kamu belum makan kan, Carl?
"emm, udah kok aunty tadi aku jajan di luar sekalian"
"Ya udah, Kamu istirahat sana. Jangan begadang yaa"

Carol hanya menganggukan kepalanya dan bergegas pergi ke kamar. Saat akan menutup pintu, sebuah tangan menahannya.Kevin. Anak Lelaki itu diam sambil menatap wajah Carol.

"kenapa,Vin??"
"Boleh gak gue tidur sama lo. Tadi sore gue nobar film horor jadi,, ya,,, agak takut tidur sendirian".
"Masa udah Smp masih aja takut sama yang begituan sih. Ada ada aja lo."
"Boleh gak?"
"Ya udah boleh tapi tidurnya di sofa aja yaa. Gak enak tidur serenjang."
"Siap".

Carol pun memasuki walk in closet untuk berganti pakaian. Tanpa sepengetahuannya, Kevin sedari tadi mengintip dari pintu yang tidak tertutup rapat. Dapat dilihat body Carol yang begitu indah tidaka dapat menutup keterpukauan seorang Kevin. Ia meneguk salivanya dengan susah. Berfikir mengapa tubuhnya begitu menggiurkan. Pantat yang bulat sekal jangan lupakan juga betapa mulus nan putih kulitnya. Ah, jangan salahkan Kevin bila ia kebablasan.

Dengan pelan Kevin mendekati Carol yang asik memilih baju tidur. Pemuda itu memeluk Carol dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Carl. Gadis itu terperanjat dan langsung membalikan badannya.

"Lo apa apaan sih. Lepas gak!".
"ahh,,emm". Kevin dengan sengaja meremas payudara carl. Ia langsung menciumnya dengan brutal sambil menggiring tubuh Carol ke atas ranjang. Jangan salah walau pun Kevin masih sekolah tapi tubuhnya sudah seperti remaja SMA. Ya walau sekarang sudah kelas 3 juga sih. Tapi, yaa,, pokoknya begitulah.

Cerol yang hanya menggunakan dalaman saja, membuat Kevin semakin leluasa. Ia dengan kurang ajarnya membalikkan tubuh Carol hingga tengkurap dengan pantat ada pada pangkuan Lelaki itu.

'plak'

Kevin menampar pantat sekal Carol. Hal itu membuat Carl marah. Ia merasa di lecehkan oleh anak kecil. Ia ingin bangun tapi Kevin kuat menahannya. Tangan Kevin menjalar pada pusat gadis itu. Lembut dan lembab Kevin rasakan. Tak ada bulu ataupun sesuatu yang menghalangi jarinya mengelus kacang berwarna pink itu. Di usapnya bibir vagina itu dengan sensual membuat Carol kehilangan tenaganya. Ia sudah tidak kuat menahan desahan yang akan keluar.

"ahh ahh, stopp".
Menulikan pendengarannya. Ia lanjut membuka benda segi tiga itu dan menghirupnya. Hah, sungguh harum. Bagaimana ini, Kevin sudah candu terhadap perempuan di depannya. Dengan sekali gerakan ia membalikan Carol hingga keduanya berhadapan. Wajah yang sayu dengan rona merah membuat gairah Kevin makin tersulut. Dilumatnya bibir itu dengan panas.

" cuuh kup". Carol sudah tidak kuat lagi. Ia ingin segra pulang ke dunianya. Semua orang yang ada di dunia ini gila semuanya, kecuali bibinya itu. Air matanya mengalir membasahi pipinya. Rasa asin terasa saat Kevin menjilatnya.

Menyeringai. Ini yang semua orang tidak tau tentang Kevin. Laki laki gila yang manipulativ. Ia adalah orang yang berambisi, tak peduli itu baik atau pun buruk.

"Be mine"
Carol terdiam. Ia terkejut dengan anak bibinya ini.
Dengan sekali gerakan ia bangun dari kungkungan Kevin daan mengambil selimut untuk melindungi tubuhnya.

"lo gila !".
"Kita ini masih keluarga."
"I dont care"
"Sumpah lo tuh freak tau gak sih". Tak mampu berkata lagi Carol berlari menuju pintu. Namun kalah cepat dengan Kevin. Lelaki itu menarik Carol dan mendorongnya ke ranjang.

"Denger!, kalo lo bilang tentang hal ini ke orang lain. Lo bakal tau akibatnya. Gue bakal perkosa lo saat itu juga. Buat lo hamil anak gue."
"Emangnya gue takut sama lo !. Lo itu cuman anak kecil. Sekolah aja masih SMP. Anak bau kencur dasar."
" Hahaa,, Gini gini gue bisa bikin anak kecil juga kalau lo mau tau."

Langsung saja Kevin menyibak selimut yang Carol pakai dan membuka paksa bra yang perempuan itu pakai. Carol langsung menutupi asetnya itu dengan kedua tangannya walau pun masih bisa di lihat dengan jelas. Menindih tubuh mungil itu kemudian mengikat tangan Carol dengan bra miliknya.

'PERFECT'

Tak pernah Kevin lihat tubuh semolek ini. Ia langsung menerjang puting kecil berwarna pink itu dan mengemutnya. Tangannya tak tingal diam, dia menggosok gosok clit milik Carol yang sudah mulai membecek.

'ahh,, ahh Kevinhh'
Carol kelimpungan miliknya di mainkan dengan sensual. Seumur hidupnya baru kali ini ia merasakan hal seperti ini. Sebelumnya mereka hanya mencium dan sedikit grepe. Mungkin.

Carol mulai menangis. Dalam hati berdoa semoga ada orang yang mendengar tangisnya. Tapi, setiap ruangan di rumah ini kedap suara. poor Carol.

"please Kevin jangan gini. gu gue bakal lakuin apa aja asal jangn gini yaa." Pasrah
Kevin yang mendengar itu tersenyum. Senyum yang mengerikan bagi Carol. Ia mengusap kepala Carol dengan lembut dan mencium keningnya dengan sedikit jilatan. Di tatapnya mata Carol yang indah.

"Fine, tapi awas kalo lo bohong. Gue bakal langsung entot lo, sayang."

Carol yang mendegar itu bergidik ngeri mendengarnya. Ia menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Sekarang kita tidur. Sini kamunya jangan jauh jauh ya".

'?'
Tak mau pria dihadapannya ini berubah pikiran. Langsing saja Carol mendekati pria itu dan masuk kedalam pelukannya. Dalam hati merutuki nasib sialnya ini. Mengapa begitu banyak orang mesum di sekitarnya.

"Vin?"
"hmm"
"Gue mau pake baju dulu, ya"
"Gak!, buat apa lo pake baju, toh gue udah liat semua setiap inci tubuh lo".

'Awas aja lo, besok pagi gue bakal minggat dari nih rumah.' batin Carol.

Untuk malam ini Carol pikir sudah cukup disini saja. Untuk ke depannya ia akan memikirkan rencana yang akan membuatnya bahagia. Pergi menjauh dari orang orang sinting ini dan tak akan pernah berniat untuk kembali lagi.

Keheningan menyelimuti mereka berdua. Hingga dengkuran halus terdengar dari Carol. Menandakan bahwa ia sudah tertidur. Pun dengan Kevin yang sudah lelah juga terlelap.

_________________________________________________________

Semoga sukaa yaa

See u 😘

See u  😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

This Figuran Where stories live. Discover now