Chapter 4

7.8K 256 5
                                    

Kai berjalan santai menyusuri koridor menuju parkiran, disetiap langkahnya banyak siswi-siswi yang menyapa Kai, Kai hanya membalasnya dengan senyuman ramah.

Waktu pelajaran memang sudah selesai 5 menit yang lalu. Saat ini Kai berjalan ke parkiran untuk pulang.

Saat dikoridor Kai tidak sengaja melihat cewek itu lagi, Kinaya adara. Dia menunduk seperti sedang membaca buku, cewek itu benar benar cuek akan keadaan sekitar dan hanya fokus pada dunianya.

Kai yang melihat Kinaya fokus dengan dunianya sendiri membuat Kai memutuskan untuk mengikutinya dari jarak jauh.

Tanpa disadarinya, Kai memulai untuk memasuki kehidupan Kina. Ia berjalan perlahan dibelakang Kina dari jarak yang lumayan jauh agar Kai tidak dicurgai.

Namun ternyata sepelan atau sehati hati apapun Kai berjalan, ternyata ia tetap disadari langkahnya oleh Kina.

Kina yang merasa ada yang mengikutinya lantas menoleh ke arah belakang, dan saat ia tau bahwa cowok itu lagi yang ia lihat, secara spontan ia mendengus dan kembali melanjutkan jalannya.

Sedangkan Kai yang ketahuan sedang mengikuti Kina langsung mematung. Ia langsung menggulirkan pandangannya kesana kemari, asal tidak menatap Kinaya. Kai seperti orang yang ketahuan mencuri.

Mengetahui jika Kina sudah berlalu, Kai lantas berhenti berjalan, memutuskan memperhatikan Kina dari jauh, sampai Kina menaiki motornya dan perlahan menghilang dari pandangannya.

Kai menghela nafas. Di pikir-pikir ia bingung dengan dirinya yang tiba tiba ingin mengetahui tentang Kina, hanya karna Kina berbeda dengan cewek lain dan pernah menolongnya.

Kai lanjut berjalan memutuskan untuk pulang kerumahnya.

(๑🗞๑)

Kina merebahkan tubuhnya pada kasur yang empuk. Ia memandang langit langit kamar, merasa lelah entah karna hal apa. Karna Kina merasa tidak melakukan apapun. Hanya pikirannya saja yang ribut berkeliaran.

Saat sedang menatap langit langit kamarnya, sambil melamun. Ibunya Kinanti masuk ke kamar, menatap Kina dengan jengah.

"Kina kamu ini bukannya ganti pakaian dulu malah langsung tiduran."

"Iya bentar bu istirahat bentar cape."

"Cape apaan, kerjaan kamu cuma sekolah dan kebanyakan diem dikamar, baca buku sama pegang HP kok ngeluh cape." Ucap sang ibu sarkas.

Kira menghela nafasnya.
"Iya bu ini ganti."

"Kalo udah ganti cepet turun, ibu sama ayah mau ngomong."

"Iya bu."

(๑🗞๑)

Selesai berganti baju Kina bergegas turun ke lantai bawah, ke ruang keluarga.

Kina duduk disalah satu sofa, menatap ibu dan ayahnya bergantian. Ayahnya yang melihat Kina sudah duduk langsung berdeham, menatap Kina dengan serius.

"Kina ayah mau tanya setelah lulus kamu mau ambil jurusan apa nanti saat kuliah?" Tanya Adam serius.

"Kina gatau yah, Kina masih cari cari hal yang Kira sukai. Biar nanti kuliah bisa happy ngejalaninnya."

"Kina, kamu ini sudah kelas 3 SMA. bentar lagi lulus, masa iya masih nyari. Dan kuliah itu ambil jurusan yang menjanjikan. Kuliah ambil jurusan yang kamu suka ngga menjamin masa depan kamu, apalagi soal pekerjaan.

Pokonya ayah mau kamu pilih jurusan yang menjanjikan saat lulus nanti. Kalo kamu gabisa milih, maka ayah yang pilih dan menentukan tujuan kamu!" Lanjut Adam tegas.

Kina hanya diam, tidak mengiyakan ataupun menolak. Tanpa mereka menyuruhnya pun Kina sudah mencari jurusan yang menjanjikan dan tentu saja yang bisa membuat ia senang menjalaninya juga. Tapi sampai detik ini Kina belum menemukan hal itu. Jurusan yang menentukan masa depannya.

Kina terlalu larut dalam lamunannya, karna saat ia tersadar dan mengangkat kepalanya. Ayah dan ibunya sudah tidak berada didepannya lagi.

Ia menghela napas, lalu beranjak dari duduknya berjalan menuju kamar. Kina membuka pintu kamarnya mengedarkan pandangan, dan matanya tertuju pada satu objek yaitu buku bukunya. Ia berjalan kearah bukunya mengambil salah satu lalu berjalan menuju ranjang. Kina duduk diranjangnya membuka halaman pertama pada buku tersebut lalu membacanya.

Untuk sekarang Kina tidak ingin memikirkan hal apapun, karna tanpa dipikirkan pun otaknya secara otomatis berpikir. Tapi untuk sekarang saja ia ingin beristirahat dari segala macam pikirannya, Kina ingin tenang sejenak tanpa memikirkan apapun. Maka dari itu Kina membaca buku, karna hanya buku yang bisa membuatnya mengalihkan sejenak segala pikirin yang ada diotaknya.

TBC

Thoughts Of You [END]Where stories live. Discover now