TANDAI TYPO⚠️⚠️
Flw @xyyzhre
Kedua gadis itu berjalan kecil menuju lapangan kampus. Mereka berdua akan memasuki club nya masing-masing.
"HEI! TUNGGU!" teriak laki-laki yang berjalan mendekati Lula dan Rachel.
Merasa dirinya terpanggil, keduanya menoleh ke arah sumber suara. Lula yang melihat cowok itu segera mengumpat di balik badan Rachel yang sedikit kecil nan pendek.
Rachel mengerutkan keningnya dan menunjuk laki-laki di hadapannya. "Lo, temennya Damian kan?" Ucap nya untuk memastikan.
Cowok itu mengangguk sebagai jawaban. "Nih buku Lo, tadi Lo lari terus bukunya jatuh" jelas Arkan dan memberikan buku berwarna pink itu ke Lula. Tapi gadis itu masih mengumpat ketakutan.
Rachel menoleh kebelakang dan memegang kedua pundak Lula. "Lo kenapa?, Dia udah jahatin Lo?" Tanya Rachel sedikit khawatir.
Lula menundukkan kepalanya seraya tidak berani menatap Arkan. "Kata ayah, aku gak boleh Deket sama laki-laki yang gak aku kenal. Bisa jadi itu suruhan orang yang mau bales dendam ke perusahaan ayah" jelasnya.
Rachel yang mengerti kondisi Lula segera memegang wajah Lula. "La, gak semua laki-laki itu jahat. Kalo dia jahat, mana mungkin dia mau kasih buku itu ke kamu" ini pertama kalinya Rachel mengucap kan kata 'kamu' ke Lula.
Sedari tadi Arkan hanya diam memperhatikan kedua perempuan yang ada di hadapannya.
"La, gue hampir terlambat ke club musik. Gue duluan ya, Lo gak usah takut orang itu baik kok" ucapnya lalu pergi meninggalkan Lula dan Arkan.
Lagi-lagi Arkan mengulurkan tangannya untuk memberikan buku itu ke pemiliknya. Tetapi Lula masih menunduk dan terdiam.
Arkan sedikit membungkukkan tubuhnya untuk melihat wajah Lula yang menunduk itu. "Gue bukan orang jahat. kalo Lo gak mau terima buku ini, gue ambil" ancam Arkan.
Dengan sigap Lula mengambil buku diary nya itu. "M-makasih" hanya itu yang di ucapkan Lula. Lepas itu pergi dan berlari menuju club lukis, gadis itu tidak memperdulikan Arkan.
"Lula, cantik seperti namanya" gumam Arkan mengembangkan senyuman tipis.Gadis itu perlahan hilang dari pandangan Arkan.
°°°°
Di ruangan club musik sudah ramai di tempati oleh beberapa siswa yang mengikuti club itu.Sedari tadi Rachel menatap kosong ke arah gitar yang berwarna coklat tua di ujung sana. Dia masih ragu memasuki club ini, siswa yang masuk di club ini semuanya mahir bermain musik. Sedangkan Rachel belum paham sama sekali tentang musik.
Ketua club menyuruh anggotanya untuk memilih alat musik yang di sukai. Dengan cepat Rachel berlari kecil ke arah gitar tersebut tetapi sudah ada tangan lain yang memegang gitar itu.
Gadis itu membulatkan matanya. Melihat siapa yang ingin mengambil gitar yang dia pilih. Ternyata itu Damian. Ya, Damian juga memilih club yang sama dengan Rachel.
"Ini gitar gue, gue yang udah dapetin duluan" ucap Damian dengan sorot mata yang tajam.
Rachel terkekeh. "Enak aja, punya gue" Rachel tak mau kalah dari Damian.