DELAPAN BELAS

99 78 91
                                    


TANDAI TYPO⚠️⚠️
Flw @xyyzhre

Di sebuah lorong sana terdapat beberapa anak basket beserta teman-teman Levan. Mereka baru saja selesai latihan basket.

"Gue duluan ya" ucap siswa bernama Reynald. Kemudian laki-laki itu pergi bersama tiga orang. Sementara Levan beserta dua temannya masih bersama belum berpisah untuk pulang.

"Van, menurut Lo, pensi tahun ini bakalan seru gak?" Tanya Riyan salah satu sahabat Levan.

"Pastilh kan ada Rachel" balas Levan dengan senyuman semringah.

Arga yang mendengar itu tersenyum kecut. "Dasar bucin" kata Arga dengan wajah datar.

Riyan menyenggol bahu Arga. "Lo juga bucin sama si Via. Biarin aja si levan bucin, lagian dia juga belum pernah ngedeketin cewe kan selain si Rachel Rachel itu".

"Dia baik, cantik lagi. Makanya gue suka" lalu levan memegang bahu Arga. "Gue ke toilet dulu ya, Lo berdua tunggu di parkiran aja" Riyan dan Arga mengangguk sebagai jawaban.

Levan segera pergi ke arah toilet. Namun, bukannya ke arah toilet laki-laki itu malah lurus ke arah gedung kosong di belakang kampus.

Setelah sampai di gedung belakang. Ada sosok manis berpakaian serba hitam di balik tembok yang sudah sangat usang di lihat. Banyak rerumputan tinggi hingga susah untuk jalan memasuki gedung tersebut.

"Kenapa lama sekali kamu Levan?" ucap orang misterius itu dengan suara seperti robot. Ya laki-laki itu tidak akan memberi tahu identitas mereka termasuk suara.

Levan menghela nafas. "Gue sempat latihan basket dulu" lalu levan mengambil sebuah benda di dalam tas ransel berwarna hitam dan diberikan kepada sosok misterius itu.

"Kabari gue kalo berhasil" setelah mengucapkan itu, levan pergi dari gedung kosong itu dan kembali menghampiri teman-teman nya.

Di ujung sana sudah ada Arkan dengan sorot mata yang tajam. Arkan yang melihat itu merasa makin curiga dengan levan. Ia yakin ini semua rencana Levan dengan orang misterius itu.

"Lo boleh ambil Antariksa dari gue. Tapi gue gak akan bisa kalo Lo ambil Damian buat bahan permainan Lo" gumam Arkan lalu pergi menjauh supaya tidak ada yang curiga.

°°°°

Di SMA cakrawala dimana Arkan duduk di bangku kelas dua belas IPA 3. Laki-laki itu sedang duduk di sebuah kantin yang lumayan sepi. Kebetulan kelas Arkan sedang ada jamkos jadi ia pergi ke kanti bersama kekasihnya Antariksa Jaurela.

Seisi sekola sudah tahu jika Arkan menjalani hubungan dengan anak pemilik sekolah cakrawala. Banyak yang berpendapat jika Arkan berpacaran dengan Riksa hanya memanfaatkan kekayaan padahal tujuan Arkan bukan itu. Buat apa manfaatin kekayaan orang tua Riksa, toh kan Arkan juga kaya wkwk.

"Pulang sekolah temenin aku beli novel ya.." kata Riksa yang sedang menunggu makanan.

Arkan menatap wajah Riksa dengan tatapan elangnya. "Iya cantik, tapi nanti malam temenin Arkan beli gitar di toko biasa abis itu kita jalan-jalan di taman."

"Kamu beli gitar lagi? Emang gitar yang kemarin kenapa?."

Arkan mengelus kepala Riksa. "Yang lama itu udah jelek banget suaranya juga udah kurang enak. Jadi lebih baik beli lagi kan?."

Riksa mengangguk-anggukkan kepalanya bertanda paham. Tiba-tiba saja bahu Arkan di pegang oleh seseorang.

"Bucin Mulu!" Seloroh Damian yang baru datang dan ikut bergabung dengan Arkan dan Riksa. Ganggu Bae nih anak.

Arkan menoyor kepala Damian. "Bisa gak sih sekali aja jangan ganggu gue kalo lagi berduaan?." Damian menggeleng sebagai respon.

"Kan bisa pacaran di luar sekolah."

Sejahat Takdir [SELESAI]Where stories live. Discover now